Banjir Kalsel 2021 Menjadi Sejarah Kelam
Memasuki awal tahun 2021 menjadi sejarah kelam, penuh pelajaran bagi semua penduduk provinsi Kalimantan Selatan. Hujan tiada henti disertai angin sangat kencang telah menggenangi hampir semua wilayah Kalimantan Selatan, baik di pusat kota Banjarmasin, Banjarbaru maupun kabupaten, desa yang terkena dampak sangat mendalam.
Puluhan ribu rumah tenggelam, harta benda tidak terselamatkan, bantuan evakuasi sangat minim terutama kepedulian dari pemerintah pusat. Dan media masa menjadi tempat utama memberitakan kondisi warga benua. Saling berbagi informasi lewat kanal Whatsapp, FB, Youtube, berharap akan banyak mengalir bantuan, kepedulian buat saudara-saudara kita yang sangat sedang membutuhkan
Banjir 2021 inilah pertama kali dalam sejarah Kalsel menyapu hampir seluruh wilayah kota dan desa. Tidak hanya banjir, hujan tiap hari yang dialami, tapi juga tanah longsor, banjir bandang, angin telah menyisakan duka mendalam. Apapun yang Allah timpakan bencana di provinsi seribu sungai ini bukan tidak ada maksudnya. Kini Allah sedang menguji rasa peduli, keimanan pemerintah daerah dan pusat, pengusaha tambang ( yang telah membuat lubang-lubang besar bekas galian ).
Banyak hal penyebab banjir menyeluruh di kalsel kali ini, selain intensitas hujan sangat tinggi, dikalsel banyak lubang galian tambang batubara, sebagian lubang berstatus aktif, sebagian lain telah ditinggalkan tanpa reklamasi.
Sangat Minim bangunan Got t4 pembuangan air di sisi jalan, bahkan dipusat kotanya saja bangunan got itu jarang terlihat dan kalaupun ada banyak tercemar apalagi di kabupaten dan desanya sangat minim tempat got. Sungai banyak tercemar, sungai aktif ditutup oleh pemukiman pendkk, penebangan hutan, kebun sawit ( kalo di kalsel mgknlah kebun sawit tidak sebanyak di kalteng dan kaltim ), dll
Yang saya ketahui selama menetap di kalsel, masyarakatnya masih termasuk agamis, islami. Saya telah mengelilingi hampir seluruh kabupaten, kecamatan, desa Kalimantan Selatan, melihat dan menyaksikan sendiri bagaimana perilaku mereka, mulai dari cara berpakaian, tata krama, ibadah dsb. Wallahualam
Namun lagi-lagi musibah menjadi hak Allah. Kita tidak bisa menyalahkan siapa-siapa. Ibarat kata pepatah " karena nila setitik rusak susu sebelanga ". Baiknya memang kita mulai intropeksi dari diri kita sendiri, karena cuma diri kita sendiri yang hanya bisa kita ubah. Pada akhirnya, hanya Allah tempat bersandar, tempat kembali. Suka atau tidak bencana, balak, musibah apapun membuat kita baru tersadarkan dan setelah pertolongannya datang, seringkali manusia lupa lagi. Semoga Kalsel segera pulih, semua warga dalam keadaan selamat, sehat, juga semoga pertolongan Allah senantiasa bersama kita semua. Aamiin
Posting Komentar untuk "Banjir Kalsel 2021 Menjadi Sejarah Kelam"