*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Profil Ulama Syekh Ali Jaber


Innalillahi wa innalillahi rooji'un, kembali kita kehilangan ulama ternama, santun, Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, hari ini tanggal 14 Januari, setelah lebih dua minggi dirawat di rumah sakit di Jakarta. Ulama yang lahir di Madinah Februari 1976 ini anak pertama dari 12 bersaudara dan menikah dengan Umi Nadia, wanita Indonesia asal Lombok, NTB, dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.

Sejak kecil Syekh Ali Jaber dapat bimmbingan agama oleh ayahnya. Ayahnya adalah penceramah agama yang mengharapakan anaknya menjadi seperti dirinya. Di usia kira-kira 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah menghapal 30 juz Alquran dan usia 13 tahun, ia  diamanahkan menjadi imam masjid di salah  satu masjid di Kota Madinah.

Beliau mendapatkan pendidikan formal dari ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah. Setelah lulus sekolah menengah, ia melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran kepada tokoh dan ulama ternama yang berada di Madinah dan luar Madinah, Arab Saudi. Di antaranya Syekh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan), Syekh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah), Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Alquran di Madinah dan Ahli Qiraat), Syekh Khalil Abdurahman (seorang ulama ahlul Quran di Kota Madinah), Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi dan Masjidil Haram), Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan Imam Masjid Quba),  dan Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi).

Tahun 2008 Syekh Ali Jabir terbang ke Indonesia menuju ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal. Disana beliau menjadi guru tahfidz (hapalan) Quran, Imam salat, khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok, NTB, Indonesia. Kariernya terus berlanjut saat ia diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sudan Kelapa, Menteng, Jakarta. Ketulusannya berdakwah, ia mendapat penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada tahun 2011, ia menjadi Warga Negara Republik Indonesia. Sejak itu ia rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI.

Untuk menyiarkan Islam lebih efektif dan melahirkan para penghapal Alquran di Indonesia, beliau mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber berkantor di Jatinegara, Jakarta, dan bermukim di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Beliau sempat tampil di berbagai program telivisi juga pernah menjadi aktor dalam film Surga Menanti, pada tahun 2016. Film berkisah tentang Dafa (Syakir Daulay) remaja yang bercita-cita menjadi seorang Hafizh Qur’an.

PENDIDIKAN 
Madrasah Ibtidaiyyah, Madinah 1989
Madrasah Tsanawiyyah, Madinah 1992
Madrasah Aliyyah, Madinah 1995
Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al Qur’an, Masjid Nabawi, Madinah, 1997

di rangkum dari berbagai sumber

Posting Komentar untuk "Profil Ulama Syekh Ali Jaber"