*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kemiskinan Bukan Untuk Dilestarikan


Kemiskinan pada dasarnya adalah ketika kita tak pernah merasa cukup terhadap apapun yang kita punya, tidak perduli berapapun jumlahnya.

Orang miskin semenjak dulu kala kehidupannya dililit oleh kemiskinan. Akibatnya, hidup mereka secara turun temurun berada dalam lingkaran kemiskinan. Kriteria kemiskinan masih sama dengan masa sebelumnya dengan berbagai keterbatasan bahkan penghambatan hak-hak sosial, politik, serta agama. Malah keadaan mereka semakin parah karena masih dibebani pajak.

Tanda Umum Kemiskinan Secara umum

Kemiskinan dapat ditandai dengan adanya  
- ketidakberdayaan atau ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar seperti pangan dan gizi, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan, 
- ketidakberdayaan melakukan kegiatan yang produktif , tidak bisa menjangkau akses sumber sosial dan ekonomi; 
- ketidakberdayaan menentukan nasibnya sendiri dan senantiasa mendapatkan perlakukan diskriminatif, mempunyai perasaan ketakutan dan kecurigaan, serta sikap apatis dan vatalistik dan; 
- ketidakmampuan membebaskan diri dari mental dan budaya miskin serta senantiasa mempunyai martabat harga diri yang rendah.

Dalam pendidikan, kemiskinan memengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Terutama murid yang lebih kecil yang berasal dari keluarga serba kekurangan, kebutuhan dasar mereka seperti  kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan kurangnya kandungan gizi makan mereka membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.

Banyaknya orang miskin cerminan ketidakmampuan negara dalam memelihara mereka. Mereka sendirian berjuang melawan sistem kapitalisme. Dan mereka adalah orang-orang miskin yang ada di jalanan, di pinggiran dan di sudut-sudut lingkungan kumuh. Mereka bekerja sebagai pemulung, para pedagang asongan, pengemis jalanan, buruh bangunan dan abang becak. Penderitaan dan penindasan yang dialaminya menyebabkan orang-orang miskin sangat rentan dengan penyakit menular dan ancaman bunuh diri. Contoh, mereka yang terkena penyakit menural seperti demam berdarah, malaria, kusta adalah mereka yang miskin dan dari lingkungan kumuh

Kemiskinan sebagai tanda sistem ekonomi yang gagal dan salah satu penyebab utama kejahatan. Negara tidak mampu mengontrol lagi harga standar sesuai dengan kemampuan daya jangkauan masyarakatnya, harga-harga dipermainkan kepentingan global. Akibatnya rakyat makin sulit memperoleh hak-hak hidup yang layak. Pada akhirnya, kemiskinan mendekatkan manusia kepada kekufuran.


Bila keadaan sudah susah dan segala kebutuhan hidup tidak terpenuhi, sementara biaya untuk memenuhk kebutuhan primer makin tinggi, serba mahal, dan bila kita tidak membantu mereka  bisa saja mereka putus asa, bunuh diri atau menggadaikan diri dan mennggadaikan akidahnya atau bertukar agama, karena tak tahan menderita dengan kekurangan dan keterbatasannya.

Siapapun orang nya tak pernah menginginkan hidup dalam kemiskinan. Dan Kemiskinan bukan untuk dipelihara apalagi dilestarikan kegenerasi berikutnya. Selalu ada  pertolongan Allah ketika seseorang berusaha untuk mengubah nasibnya sekalipun taqdir manusia sudah ditetapkan. Seberapa besar keberanian kita dipengaruhi oleh seberapa keinginan kita merubah nasib. Kesiapan mental dan ketetapan hati sangat dibutuhkan. Tidak ada jalan perubahan yang mulus-mulus saja, semua berproses

Miskin tidak harus membuat manusia menjadi kehilangan arah dalam menata kehidupan. Hidup adalah pilihan. Kita hidup adalah atas kemauan sendiri. Pilihan tidak lepas dari berbagai resiko yang mengikutinya, baik yang sudah dipertimbangkan maupun kendala yang terjadi kemudian. Kesiapan mental dan ketetapan hati sangat dibutuhkan untuk mengubah hidup. Seberapa besar keberanian kita dipengaruhi oleh seberapa keinginan kita merubah hidup . Sejatinya orang miskin itu adalah mereka yang tidak pernah merasa cukup

Posting Komentar untuk "Kemiskinan Bukan Untuk Dilestarikan "