Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, ‘Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing atau seorang musafir’ [dan persiapkan dirimu termasuk orang yang akan menjadi penghuni kubur (pasti akan mati)].”
Aku tidak memiliki kecenderungan (kecintaan) terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkan pohon tersebut.'' (HR. Tirmidzi)
Hidup hanyalah rangkaian perjalanan dan persinggahan. Tidak ada yang menetap selamanya. Dan yang membedakan antara hidup dan mati adalah gerak. dan hidup akan terus mengalami pergerakan, perubahan, tidak ada yang bertahan. Semua berproses, hari ini mungkin kita masih dirumah, besok bisa jadi dirumah peristirahtan terakhir. Menit ini mungkin kita diliputi ragam masalah, sejam kemudian bisa jadi masalah lain bermunculan atau bisa saja kita diberi hadiah. Siapa yang tahu bahwa Allah bisa merubah segala sesuatu sekejab saja. Apalah kuasa kita, mahluk lemah tak mampu menetapkan sesuatu harus tetap sama.
Hidup adalah serangkaian perubahan yang alami dan spontan. Semakin kita menolak mereka hanya membuat penyesalan dan duka. Biarlah realita menjadi realita. Biarkan sesuatu mengalir dengan alami ke manapun mereka suka. Kita hanya harus tetap melanjutan perjalanan, apapun yang akan terjadi didepan, biarkan Yang Maha Kuasa mengambil alih setelah kita melakukan yang terbaik
Jadi berhentilah stres atas semua yang terjadi. Maafkan dan lanjutkan. Itulah tindakan kebaikan. Ini awal penyembuhan. Namun banyak yang menolak untuk melakukannya, lebih memilih untuk berpegang teguh pada dendam, kebencian & waktu pengembalian. Padahal hidup terlalu singkat untuk larut dalam drama kepahitan. Maafkan saja & jaga kedamaian itu di dalam diri.
Belajar untuk berdamai dengan diri sendiri. Itu adalah sesuatu yang harus kita lakukan secara sadar. Hal itu memang tidak akan terjadi dalam semalam, sekejab. Ketika kita akhirnya mencapai kondisi tersebut, kita akan merasakan benar-benar selaras dengan diri yang terdalam. Tidak ada hal negatif yang bisa menyentuh kita! Rasakan perbedaan nya! Berhenti merendahkan diri sendiri. Berhentilah meragukan seberapa jauh kemajuan kita. Berhentilah menyesali pilihan yang kita buat. Karena setan tak pernah berhenti mempengaruhi kita untuk tetap berada dalam keadaan sengsara dan tertekan
Selalu motivasi dan percaya pada diri sendiri. Itu jalan ke depan! Tidak semua orang akan menyukai kita. Tidak semua teman akan mendukung kita. Tidak semua sahabat atau orang akan memberi kita kehormatan yang pantas kita dapatkan. Jangan biarkan hal itu mengganggu hidup kita. Yang Maha Kuasa memegang kendali penuh. Kita tidak membutuhkan siapa pun untuk memenuhi takdir kita. Hanya Allah yang penting!
Fokus pada hal yang penting. Bukan pada kehidupan orang lain, drama, masalah & perilaku mereka. Itu bukan urusan kita. Kita hanya perlu memperbaiki apa yang perlu diperbaiki dalam hidup kita. Jangan bandingkan hidup kita dengan orang lain. Sebab keadaan tidak pernah sama! Bersyukur tidak hanya disaat suka, mensyukuri suka dan luka akan membuat kita tidak lalai dalam pertambahan usia, tidak lalai menjadi dewasa
Ingatkan diri bahwa kita semua sedang dalam perjalanan. Selalu berbaik hati kepada orang yang kita temui sepanjang hidup. Dan jangan dilupa untuk berteman dengan diri sendiri. We are our own true friends ( November 2020 )
Berbagi :
Posting Komentar
untuk "Kita Semua Sedang Dalam Perjalanan"
Posting Komentar untuk "Kita Semua Sedang Dalam Perjalanan"