*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merantaulah Agar Kau Tahu Hanya Kebaikan Yang Bisa Dipahami Siapapun

Merantau kadang menjadi salah satu jalan untuk mengubah nasib. Entah itu karena faktor pendidikan, pekerjaan dan hal lainnya. Meninggalkan kampung asal menuju tempat lain bukanlah hal yang mudah. Karena memulai hidup di daerah baru, sendiri, jauh dari keluarga tentu tidaklah sama saat masih berdekatan dengan sanak saudara. Tidak ada lagi kebersamaan bersama keluarga. Biasanya ada kedua orang tua yang peduli, curhat dan konflik bersama saudara, hal itu membawa kerinduan tersendiri.

Inilah yang akan didapat selama merantau

Seorang perantau harus siap dengan segala kondisi. Ia harus memiliki tekad kuat agar tak mudah dikalahkan oleh rasa rindunya untuk kembali pulang. Sikap mandiri harus dibina, mulai dari hal kecil hingga masalah keuangan. Semula bila ada masalah, keluarga menjadi andalan tempat bergantung, dan zona nyaman itu perlahan mulai dihilangkan.

Selama berada jauh dari sanak saudara, kita akan tahu betapa berharganya uang. Bila kondisi keuangan sedang kacau, uang receh lima ratus rupiah pun begitu berharga. Akibat pengalaman itu, kita mulai belajar berhemat, menggunakan uang seperlunya saja. Karena untuk meminta kiriman uang dari keluarga yang jauh seakan ada rasa malu tersendiri.

Bila tidak ada makanan tersedia dan kondisi badan sedang sakit, kita akan diajari untuk melayani diri sendiri. Bagaimana caranya tetap survive ditengah kondisi sulit. Ragam masalah yang datang seakan membungkam mulut kita untuk menahan bercerita pada keluarga. Mencari solusi sendiri tanpa bantuan keluarga membuat jiwa makin kuat dan terasah.

Dengan merantau, akan membuka pikiran dan membuahkan pengalaman berharga. Kita akan bertemu banyak manusia yang juga terpaksa meninggalkan keluarga, mereka datang dengan beragam type dan berbagai latar belakang. Bukan berarti mereka tidak rindu kampung halaman, mereka punya tekad yang kuat, pantang menyerah sebelum tujuannya berhasil. Karena ibarat sebuah kapal, sekali berlayar pantang untuk kembali kepantai. Dan jika orang lain bisa hidup jauh dari keluarga kenapa kita tidak bisa.

Seorang perantau harus bisa membawa diri. Ibarat seorang penumpang, berlakulah seperti penumpang. Beradaptasi dengan lingkungan serba baru, mulai dari bahasa daerah, budaya, karakter penduduk, semua kulturnya berbeda. Tidak ada yang perlu di sombongkan, berlakulah baik dan sederhana ditempat orang. Dari setiap perjalanan, kita akam memahami bahwa kenyamanan tidak datang dengan sendirinya. Melatih diri dan berusaha menghadapi setiap kondisi, akan membuat kita mampu bertahan ditempat baru.

Jadi tidak perlu takut merantau, jangan takut tidak bisa hidup, tidak bisa makan, tidak bisa kaya. Bumi ini milik Allah, dan Allah sudah membentangkan rejeki Nya dimana saja kita berada. Selama nyawa masih dibadan, selama itu pula rejeki dalam jaminan Allah. Karenanya ketika kita siap merantau, jangan tinggalkan Allah, jangan tinggalkan Sholat. Karena hanya Allah yang bisa menolong kita dalam kondisi apa saja, bukan keluarga bukan teman bukan juga tetangga. Allah sebaik-baik tempat bersandar.

Merantaulah, karena hanya dengan merantau engkau akan tahu betapa berharganya keluarga, betapa pentingnya menebar kebaikan. Karena dari setiap perjalanan yang ditemui selama diperantauan kita akan tahu bahwa hanya kebaikan dan perhatian yang mampu mudah diterima dan dipahami oleh siapapun. Merantaulah, makin banyak kesulitan yang dihadapi, makin kuat jiwamu, Merantaulah dibumi Allah yang lain, maka kamu akan belajar bagaimana menghargai orang lain, menghargai seorang perantau. 


Posting Komentar untuk "Merantaulah Agar Kau Tahu Hanya Kebaikan Yang Bisa Dipahami Siapapun"