*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Intropeksi Diri di Akhir Tahun

Intropeksi diri menjadi media terbaik diakhir dan jelang awal tahun. Pikirkanlah peristiwa apa yang lebih dominan terjadi pada 12 bulan terakhir. Apakah hidup kita terlalu banyak kesedihan dan ketakutan atau justru sebaliknya, banyak diberkahi kemudahan dan kebahagiaan tapi lupa mensyukuri nikmat? Dengarkanlah suara bathin kita, akan dibawa kemanakah harapan-harapan itu apabila selama setahun belakangan, kita kehilangan kendali akan tujuan sebenarnya.

Jika hidup tanpa jadwal, tujuan dan sasaran, ibarat seorang musafir berjalan ditengah padang pasir, ingin kembali tapi perjalanan sudah terlalu jauh, ingin berhenti tapi tidak tahu tempat berteduh, tetap meneruskan perjalanan tapi tidak tahu arah dan tujuan. Setiap perjalanan berisikan beragam persoalan yang harus dicari pemecahan atau jalan keluarnya. Hanya saja, terkadang menghadapi kehidupan membuat kita menjadi tidak sabar dengan apa yang diberikan dan dihadiahkan Allah kepada kita. 

Lalu apakah yang kita cari dari kehidupan ini? Materi yang berlimpah, kedudukan, ketenaran, pasangan hidup, kekuasaan..atau jangan-jangan kita sudah kehilangan ide, sudah tidak tahu lagi apa yang harus dicari dalam hidup. Sebuah keputusasaan bisa saja menghinggapi seseorang ketika ia merasakan telah mendapatkan semua yang diimpikan, namun yang lebih banyak terjadi adalah rasa putus asa itu datang saat dimana seseorang telah letih dihinggapi ragam kesulitan dan kegagalan. 

Mudah dan sulit akan selalu mengiringi langkah kita. Tidak ada kemudahan tanpa didahului kesulitan, dan tidak kan ada kesulitan jika kita tidak menganggap enteng hidup ini. Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Bisa jadi ketika Allah menunda permohonan kita, mungkin  karena Allah mengetahui ada sesuatu yang besar akan terjadi bila kita mendapatkan keinginan tersebut. Sebaliknya, jika Allah terus menerus melimpahkan kelancaran dan kesuksesan, bukan tidak mungkin akan menjadi bala dikemudian hari akibat kealpaan diri sendiri. Misteri kehidupan ini tidak bisa dipecahkan oleh akal dan energi manusia, DIA-lah sejatinya pemilik yang tersembunyi, dan sebagai hambaNYA baiknya kita jangan sering menutup mata dengan hanya melihat kenikmatan semu dari apa yang enaknya saja. Bukankah Tuhan menghadiahkan semua peristiwa bukan karena kebetulan, bukan pula tidak ada manfaatnya, semua ada hikmahnya

Marilah kita intropeksi diri atas semua kejadian yang menimpa diri. Nasihat yang baik tidak pernah datang terlambat. Jangan malu meminta maaf pabila pernah melakukan kesalahan, jangan anggap rendah orang meminta maaf bukan tidak mungkin suatu saat kamu butuh maaf dari orang lain. Jangan takut gagal, bukankah kesulitan yang akan menguatkanmu. Jangan takut terjatuh, bukankah Tuhan siap menolongmu. Jangan angkuh dan pamer atas keberadaanmu, bukankah suatu saat ia akan meninggalkanmu. Jangan berat berbuat baik, bukankah ia akan menemani dalam kuburmu, Jangan pernah berhenti berdoa, bukankah doa memberikan kekuatan pada orang yang lemah, membuat orang tidak percaya menjadi percaya dan memberikan keberanian pada orang yang ketakutan.

Ayo hadapi hidup dengan senyuman. Senyum tidak hanya akan menampilkan wajah yang cerah, namun juga menghangatkan jiwa. Manusia yang pintar ialah manusia yang mengambil ikhtibar daripada sesuatu dilihatnya dan menerima nasihat yang didengarnya. Semoga kita berusaha memiliki sifat qonaah / merasa cukup atas apapun yang Allah berikan, dan berkenalanlah dengan Allah pada waktu senang, niscaya Allah akan kenal kepada kita pada waktu susah.

Semoga bermanfaat dan terima kasih atas waktunya sempat berkunjung di Infokutuju

2 komentar untuk "Intropeksi Diri di Akhir Tahun"

  1. Semoga pengalaman di tahun 2013 menjadi pembelajaran untuk kedepannya...

    BalasHapus