*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dihina, Latih Hati Koreksi Diri


Jangan takut dihina, jangan merasa rendah karena dihina. Bagaimanapun baiknya dirimu, tetap saja ada yang tidak menyukaimu. Selalu ada celah buat orang lain untuk menelisik kekuranganmu, selalu ada waktu untukmu, mengajari hati untuk tetap sabar di setiap keadaan. Selalu ada kesempatan buatmu untuk terus evaluasi diri. 

Jangan sempitkan hati untuk membalas keburukan orang lain. Apa bedanya antara kamu dan dia atau mereka, bila setiap cacian harus terbalaskan. Tidak semua hal harus di komentari, tidak semua tuduhan butuh di klarifikasi. Ada waktunya kamu menunggu dalam diam, ada saatnya kamu harus menghindar, ada saatnya pula harus kamu tinggalkan. 

Perasaan sakit ketika dihina itu wajar saja, toh semua orang pasti pernah mengalaminya. Dihina menjadi salah satu agenda untuk melatih hati dan koreksi diri. Mungkin kita lupa bahwa kita pernah menghina orang lain, bukan terhadap orang yang menghina kita. Hingga Allah balaskan dari orang tak diduga. Mungkin pula ini di sebabkan kita sudah lama tak sibuk koreksi diri. Ada saja cara Allah untuk mengantarkan kita menjadi pribadi lebih baik dari hari sebelumnya.

Jadikan hatimu seluas samudera, karena kebenaran akan datang buat hati yang ikhlas, hati yang terbuka dengan nasehat dan kritikan. Hati yang tak begitu lagi terpusat dengan pujian dan penilain mahluk. Karena hidup ini terasa sempit bila menjalaninya semata diukur dengan keridhoan dan kebencian manusia. Berhentilah menjalani hidup dengan kepura-puraan dan penuh dusta semata untuk meraih perhatian dan ridho dari orang-orang di sekelilingmu. Karena hidup ini semata hanya menghamba pada Sang Pencipra. Seperti kata nasehat bijak semua yang di atas tanah adalah tanah. Tak ada yang istimewa. Lanjutkan langkahmu, jangan takut dihina, jangan jadi jiwa yang rapuh, siapkan sejuta maaf untuk orang-orang yang merendahkanmu. Bersabarlah Temui semua orang dengan hati yang lapang.

Posting Komentar untuk "Dihina, Latih Hati Koreksi Diri"