*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Esok Lusa Senja Mungkin Giliran Kita

Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami oleh setiap mahluk. Semua yang bernyawa tidak bisa menghindari usia tua, selalu berharap mendapat umur panjang dan sedikit yang menginginkan menjadi tua. Beragam cara dilakukan manusia untuk memanipulasi penampilan jasmaniah sehingga tampak lebih muda dari usia yang sebenarnya, namun pergumulan batiniah tetap tidak bisa disembunyikan. Rasa khawatir terhadap umur yang terus bertambah, membuat tidak semua orang siap menghadapi perubahan fisik dan mental  di usia tengah baya. Banyak yang stres dan kehilangan keseimbangan, sehingga tidak lagi mampu menikmati hidup

Ketika usia memasuki senja, ada bagian-bagian tertentu dari tubuh yang mengalami kemunduran fungsi, sehingga ia harus menyesuaikan diri dengan kondisi tubuhnya yang tidak sehebat ketika masih muda. Faktor-faktor pembatas karena usia, kesehatan, kesempatan, dan kemampuan fisik mulai menurun, perubahan emosional seperti rasa sedih, depresi, kesendirian yang lebih banyak menyerang usia paro baya. Oleh sebab itu, semakin banyaknya tantangan jasmani yang harus dihadapi, menjadikan orang diusia ini lebih mendekatkan diri pada Penciptanya. Hanya saja, terkadang hubungan dirinya dengan Allah, seringkali terganggu oleh sifat manusia yang materialis, hal ini disebabkan karena mereka ingin terlihat mampu meski usia sudah tua disebabkan menghindari jadi beban keluarganya.

Semakin bertambah umur mendekati limapuluhan, yang diharapkanya adalah rasa kebersamaan bersama keluarganya. Perhatian dan kasih sayang merupakan bagian terpenting yang diperlukan pada mereka diusia ini, dan hal itu ingin didapatkannya dari pasangannya. Oleh sebab itu, Pada usia tengah baya, tidak ada kehilangan yang lebih besar daripada kehilangan pasangan hidup. Perubahan dalam hubungan pernikahan, konflik-konflik dalam keluarga dekat dan keluarga besar, serta berkurangnya kepekaan pancaindera. Hal inilah yang membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial,sebab ia membutuhkan persahabatan dibina berdasarkan kasih tak bersyarat.

Menjadi tua bukanlah sesuatu yang pelu ditakutkan. Karena di usia ini harusnya kebijaksanaan mulai meningkat. Keinginan terhadap duniawi yang bersifat materialistis tidak lagi menjadi prioritas utama. Pengabdian dan bermanfaat buat sesama telah menggantikan rasa kepedulian yang tinggi terhadap keinginan keluarga sebelumnya. Hal ini disebabkan, karena mereka ingin membangun jembatan amal sebagai penghubung dirinya sebelum waktu itu tiba

Berbahagialah mereka yang dikaruniai umur panjang, sebab Allah memberikan kesempatan  untuk  memakmurkan umur semata beribadah kepada Nya. Waktu telah menjadi pembatas kita dengan ruang dan waktu, Waktu tak selamanya menjadi ukuran keabadian, sebab waktu tak pernah menjanjikan sesuatu yang abadi. Dan keabadian itu tiba tatkala dunia sudah tinggal cerita.  Senja kali ini mungkin milik mereka, esok lusa mungkin giliran kita. Semoga saat senja itu tiba, jutaan pelabuhan dari ragam keinginan telah tertambatkan pada tempatnya, agar bisa kunikmati mentari senja dalam peraduan yang damai, bersama Allah senja makin bermakna. Jauh berjalan banyak dilihat, lama hidup banyak dirasa ( revisi : https://idrora.blogspot.com/2013/02/ketika-usia-mulai-senja.html )

Posting Komentar untuk "Esok Lusa Senja Mungkin Giliran Kita"