*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Atasi Rasa Kehilangan, Luka Bathin dan Kebencian

Tak satupun yang ingin merasakan kehilangan,ditinggalkan, dan tidak seorang pun yang tahu kapan kehilangan itu datang.  Ketika kamu memiliki dan kemudian tidak memilikinya lagi, kepergian yang tiba-tiba, kehilangan yang tidak memberi peringatan. Terlalu naif rasanya jika kita berkeinginan untuk diberi peringatan dahulu bahwa kita akan kehilangan.

Kehilangan, apapun bentuknya selalu menyisakan rasa sakit, kecewa, terluka, marah, benci dan bahkan terselip keinginan untuk membalas dendam atas apa yang dialami. Padahal jika kita bertanya 'apa sih yang abadi didunia ini'?.Tak ada yang kekal dan abadi dan segala hal di dalamnya akan hilang. 

" Tapi tetap saja kehilangan begitu menyakitkan 
meski cuma separuh apalagi keseluruhan ".

Seperti ada ruang dan lubang kosong di hati, menjadi kabut yang menggerogot hari-hari. Menyisakan kenangan lalu berharap ada mukjizat untuk menghidupkan kembali kebahagiaan yang sempat singgah, meski cuma sesaat tetapi apa daya, yang tersisa hanyalah  airmata kesedihan.

Bangkit dari rasa luka dan kecewa memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun, mengurung diri dan meratapinya, sama saja menumbuh-kembangkan luka bathin yang teramat dalam yang berakibat pemenuhan untuk membalas dendam. Kebencian adalah tanggapan alami kita terhadap rasa sakit hati yang mendalam dan tidak adil. Kebencian adalah pembalasan kita secara naluriah terhadap siapa saja yang melukai perasaan kita   Lalu apakah dengan cara membalas dendam maka  luka tersebut akan hilang dan mendapatkan kepuasan? 

" Sadar atau tidak, cara apapun yang kita gunakan 
untuk mengobati rasa luka dan kecewa, tidak 
akan mengumpulkan dan mewujudkan kembali
sesuatu yang sudah hilang sesuai harapan kita, 
meskipun semua itu kembali, toh perasaan-pun 
tidak seperti sediakala "

Perlu kita renungkan bahwa, kehilangan telah menjadi sebuah kepastian dari drama kehidupan, meski sekuat apapun pertahanan kita untuk menjaganya, namun pada saatnya, pada waktunya nanti, apa yang kita miliki akan pergi dan hilang dari sisi diri. Jadi mengapa harus gundah? Bukankah Allah yang memiliki semuanya, kita hanya dipinjami-cuma sesaat. Allah merupakan penulis skenario yang paling ulung bagi kehidupan dunia, dan apapun yang yang diberikan Allah pada kita, pada saatnya nanti kita-pun harus ikhlas mengembalikanya.

Baca Juga :

Lalu bagaimana cara mengatasi rasa kehilangan, luka batin dan kebencian?

1. Ikhlas
Memang tidak mudah melepaskan kepergian seseorang yang dicintai atau menerima begitu saja atas  perlakuan orang yang menyakiti perasaan kita. mungkin karena hati manusia telah terjerat cinta dan hasrat memiliki yang manusiawi, dan sakit dari kehilangan adalah kelemahan manusia. Dan ikhlas melepaskan adalah sifat ilahi yang tergapai. Dengan berusaha meng-ikhlaskan yang sudah terjadi, paling tidak mengurangi beban bathin yang terasa menghimpit. Keihklasan kita menerima segala sesuatu yang akan terjadi dan yang telah terjadi, membuat kita lebih percaya diri bahwa kita mampu bangkit dari keterpurukan, bahwa kita mampu menjadi manusia yang berjiwa besar

2. Memaafkan
Memaafkan membutuhkan waktu. Kebiasaan membenci memang sulit dihentikan. Lebih sulit daripada kebiasaan apapun. Seperti kebiasaan buruk lainnya, biasanya kita berusaha berkali-kali sampai akhirnya bisa menyingkirkan perasaan itu.

"Semakin parah kebencian itu semakin lama 
pula waktu yang diperlukan untuk memaafkan"  

Setelah bisa memaafkan orang yang  kita benci, maka segala luka batin yang parah sekalipun akan segera sembuh. Dengan memaafkan, membuat diri kita lebih berharga daripada orang-orang yang sudah membuat kita terluka.

3. Berdamai dengan masa lalu
Berdamailah dengan kesakitan-kesakitan kita, tidak ada gunanya meratapi dan mengingat kembali yang sudah terjadi, seperti kaca yang retak, kalaupun ingin disatukan kembali, toh tidak seindah dan seutuh seperti semula. Berdamai dengan masalalu membuat kita lebih tenang dan lapang dalam melangkah, untuk menata kehidupan yang lebih baik

4. Kreativitas
Isilah hari-hari dengan kreatifitas yang bisa membuat kita perlahan-lahan bisa melupakan semuanya. Dengan mencari kegiatan yang bermanfaat, akan menutrisi hati dan jiwa kita melupakan kekosongan bathin dan menumbuh kembangkan semangat baru bahwa kita memang bukan yang terbaik untuknya atau dia memang bukan yang terbaik untuk masa depan kita

5. Berdoa
Apa sih yang tidak dikabulkan Tuhan jika kita berdoa dengan sungguh-sungguh? Bukankah IA senang melihat hambaNYA ingin hidup lebih baik lagi, IA tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian dengan tangan kosong. Tuhan telah mempersiapkan senjatanya yang paling ampuh bagi umatNYA, Selama kita terhubung ke pemilik hidup kita, yaitu Tuhan, masalah apapun, tidak membuat kita hancur atau mati. selama berada pada jalur yang benar kita tidak usah goyah. 

" Αda waktunya TUHAN akan mengangkat kita. Apa yang 
diremehkan manusia, bisa dipakai TUHAN untuk menyatakan kemuliaan-NYA. "

Yakinlah kita pasti akan menemukan yang baru. Jadi mengapa masih takut untuk maju? Yuk bangkit dari keterpurukan, berdiri dan mulailah berjalan lagi. Masih banyak kerikil tajam di depan yang harus disapu dan disingkirkan.

- Revisi artikel lama karena error link - https://idrora.blogspot.com/2013/09/cara-atasi-rasa-kehilangan-luka-bathin.html


semoga bermanfaat

Posting Komentar untuk "Cara Atasi Rasa Kehilangan, Luka Bathin dan Kebencian"