Memaknai Patah Hati
Patah hati, mungkin perasaan itu pernah menimpa siapapun jua. Patah hati biasanya dikaitkan dengan kehilangan seorang entah itu pasangan hidup, kekasih/pacar, namun kehilangan orang tua, anak, hewan peliharaan, teman dekat bisa "mematahkan hati seseorang. Rasa cinta yang teramat dalam sekejab bisa berubah rasa kehilangan, luka dan kebencian. Betapa pedihnya hati ketika mencintai seseorang tetapi orang yang dicintai tidak memiliki perasaan apa-apa atau malah lebih memilih orang lain.
Rasa kecewa teramat dalam ketika orang yang dicintai melakukan pengkhianatan atau pergi tanpa pesan dan alasan. Segudang cerita dari patah hati selalu menimbulkan dampak yang luar biasa dan bahkan sering tidak terkendali. Begitu banyak cerita miris akibat patah hati, ada yang memilih jalan pintas dengan menjual diri, ada pula yang lebih memilih hidup sendiri selamanya menjadi perawan tua dan bujang tua, bahkan yang lebih sadis lagi hingga mengakibatkan seseorang nekad melakukan bunuh diri.
Ketika rasa patah hati itu datang, tidak sedikit orang lebih memili berdiam diri, merenung, mengurung diri sembari berusaha sekuat tenaga menyembuhkan rasa sakit. Ada pula yang memilih bersikap pergi menjauh sejauh-jauhnya. Waktu memang tak pernah memberikan peringatan bahwa seseorang akan mengalami patah hati, atau karena manusia telah tenggelam begitu mendalam dengan rasa cinta, sehingga membuatnya lupa bahwa waktu akan merubah segalanya, termasuk cinta bisa berubah kebencian, bahwa cinta bisa membuat dua pilihan, meninggalkan atau ditinggalkan, memiliki atau tidak sama sekali.
Obat penawar dari patah hati adalah waktu, keikhlasan, dan mencari seseorang yang mampu menumbuhkan kembangkan kembali cinta yang hampir mati. Semuanya butuh proses, butuh waktu yang tidak hanya sesaat, dan itu juga kembali pada pribadi masing-masing, apakah ia memilih lebih lama tenggelam dalam genangan masa lalu atau segera bangun dari mimpi buruk dengan menyadari bahwa cinta tidak selamanya memiliki.
Cinta tidak pernah salah, yang salah adalah diri kita sendiri dengan menyalah gunakan cinta. Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh. Cinta tidak semata keindahan namun karena ada airmata dan luka yang membuat cinta bisa membangkitkan sebuah harapan. Patah hati merupakan satu proses pembelajaran, belajar lebih manusiawi, belajar mencintai dan dicintai dengan sewajarnya, belajar menghargai ketika seseorang berada didekat kita, belajar mengucapkan selamat tinggal sembari tersenyum kembali terhadap orang yang telah membuat patah hati.
Patah hati bukan berarti harus kehilangan malu dan harga diri, bukan pula mematikan rasa cinta. Kita masih bisa menemukan cinta yang lain, meski bentuk dan wujudnya tidak serupa, paling tidak kita telah melewati satu masa yang telah memporak-porandakan hati dengan merenda kasih seperti yang Tuhan mau. Keikhlasan akan menuntun seseorang belajar hidup lebih baik. Dan keikhlasan melepaskan seseorang yang dicintai pergi dengan orang yang dicintainya akan mampu menutrisi hati bahwa kita diberi kesempatan oleh Allah hanya untuk mengenalnya bukan untuk memilikinya. Allah tahu yang terbaik untuk hambaNYA. Berdamailah dengan masa lalu, dengan kesakitan-kesakitanmu, dan itulah satu-satunya jalan untuk menemukan cinta yang lebih manusiawi. Selalu ada waktu untuk tersenyum ketika semuanya berlalu, dan tersenyumlah untuk sebuah hati yang telah pergi.
**** semoga bermanfaat****
Posting Komentar untuk "Memaknai Patah Hati"