Filosofi Buah Bagi Kehidupan
Semua buah berasal dari akar di bawah tanah. Baik buruknya, bergizi tidaknya buah, akan tergantung pada asupan nutrisi pemupukan pada akar. Dan akar yang berani berkotor sampah berbau, biasanya akan menghasilkan buah yang manis
# Segala pahala yang kita petik berawal dari perbuatan yang kita tanam #
Setiap buah akan matang tiba saatnya. Buah yang matang alami tidak akan mengeluarkan getah. Dan getah adalah cara buah berkomunikasi atas ketidakrelaannya. Jangan salahkan buah atas ketidak jujurannya dengan memberi rasa yang kurang saat kita memetiknya dengan paksa.
" Segala sesuatu yang dipaksakan, takkan bisa dimiliki sepenuhnya "
Setiap buah memiliki ciri, aroma dan rasa yang berbeda. Tidak semua buah bisa kita ketahui bagaimana isinya. Ada buah yang bisa di tebak berapa isi di dalamnya. Ada pula buah berduri tajam tapi di dalamnya lembut dan manis, sebaliknya ada buah berkulit halus licin tapi di dalamnya berakar dan rasanya asam.
" Sederhanalah, karena ... Tak semua yang terlihat adalah yang sebenarnya "
Karena kita semua adalah pemimpin, jika pemimpin di ibaratkan buah, maka buah yang matang alami, akan memberikan rasa yang manis dan harapan yang baik terhadap orang yang di pimpinnya, hingga kesannya di rasakan sepanjang waktu walaupun sudah jatuh dan mati. Namun jika buah jatuh sebelum matang atau di petik sebelum waktunya, maka ia di olah karena pengawetan, dan berguna hanya beberapa waktu saja
" Pemimpin yang baik bukan sekedar besar
oleh pengalaman dan kekuatan tapi
dari pemahaman adab dan iman yang baik dan benar "
Tidak ada buah yang tanpa kulit, tak ada buah yang tanpa isi. Tak ada hidup tanpa iman. Bila hidup sudah kehilangan iman, ibarat kulit yang di tinggal isi, membusuk dan cepat layu
Posting Komentar untuk "Filosofi Buah Bagi Kehidupan"