Haul Sekumpul, Sekumpul Martapura
Minggu pagi, bumi Banjar di guyur hujan lebat, saya masih sempatkan waktu beranjak ke pasar tradisional Banjarbaru. Terkejut, melihat suasana pasar sangat sepi, tidak seperti biasanya padat dan susah lewat. Beberapa pedagan ikan dan sayur tergesa-gesa menutupi dagangannya, dan saya tahu mereka akan menghadiri Haul Sekumpul. Jelang hari H nya saja, Martapura padat karena penduduk sibuk mempersiapkan acara tersebut.
Martapura selain terkenal dengan kota seribu mesjid, juga memiliki banyak ulama kharismatik. Salah satunya, Haji Abdul Ghani dan Hajjah Masliah binti Haji Mulya, lebih akrab dengan sebutan Guru Sekumpul. Waliyullah kelahiran Martapura 11 Februari 1942 dan meninggal di usia 63th di Martapura, 10 Agustus 2005 yang menyatukan syari’at, tarekat sufi dan hakikat dalam dirinya.
Sebutan lain guru sekumpul adalah Guru Ijai. Bagi orang banjar, guru sekumpul adalah sosok yang sangat di hormati dan dimuliakan karena kesedehanaannya, keilmuannya, dengan tata ceramah yang santun hingga masyarakat tidak kesulitan menerapkan ilmu yang di ajarkan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Banyak pengikut dari Guru Sekumpul yang sangat memuliakan dan fanatik dengan dirinya hingga ada yang sampai memasang dan mengkoleksi foto-foto Guru Sekumpul di rumah-rumah mereka. Karena itu, sejak beliau meninggal, warga banjar khususnya sangat kehilangan, dan acara Haul Sekumpul yang di adakan setahun sekali menjadi tradisi untuk mengenang jasa beliau. Sedangkan untuk mingguan, setiap minggu malam di adakan acara Maulid Habsyi, maulid yang berisikan shalawat tapi di lantunkan dengan syair
Dinamakan Sekumpul
Sekumpul adalah sebuah kawasan kelurahan yang berada di kawasan jalan, A,Yani Martapura. Sebelum dinamakan sekumpul, daerah tersebut bernama sungai kacang. Sejak KH Muhammad Zaini Abdul Ghani pindah ke kelurahan itu, maka di rubahlah nama sungai kacang menjadi sekumpul. Perubahan nama tersebut tidak serta merta di kenal masyarakat, namun ketika ada yang menyebutkan nama kyai Muhammad Zaini, maka penyebutan daerah makin di kenal dengan daerah Guru Sekumpul. Di jalan sekumpul gang Taufik, inilah berdirinya mushola sekumpul, namanya mushola Ar- raudhah. Sedangkan rumah guru tersebut kini telah di renovasi menjadi bangunan megah.
Saya pribadi sebagai pendatang atau perantau belum pernah mengikuti acara Haul tersebut. Hanya mendengar cerita dari penduduk setempat. Saya menghormati apa yang warga banjar lakukan. Haul Sekumpul ke,13 kemaren menjadikan sekitar Banjarbaru hingga Martapura di penuhi jamaah, jalanan macet total, hingga pada saat saya keluar rumah jam 11 malam menuju indomaret harus mutar kemana-mana agar bisa sampai di rumah. Masya Allah
Posting Komentar untuk "Haul Sekumpul, Sekumpul Martapura"