*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hubungan Jarak Jauh


Dalam membina hubungan rumah tangga tentunya kita lebih menyukai sang suami / istri berada tak jauh dari kita, bukan! Tetapi pada kenyataannya sebagian mungkin teman, tetangga ataupun saudara kita atau rekan kerja terpaksa menjalani roda kehidupan rumah tangganya terpisah oleh jarak entah di luar kota atau luar negeri karena kepentingan karir, melanjutkan sekolah dan alasan lainnya yang memaksa tak berada dalam satu wilayah. Lalu bagaimana bagi pasangan suami istri yang mesti menjalani kehidupan terpisah ini menyikapinya?

Menjalani pernikahan jarak jauh memang bukanlah hal yang ringan dan sangat tidak menyenangkan, apalagi bagi mereka yang baru saja menikah! Masa-masa indahnya bulan madu yang semestinya masih dirasakan, harus terhalang oleh jarak ribuan kilometer jauhnya. Hal ini memang terpaksa dijalani karena suami atau isteri harus menjalani ikatan dinas atau bekerja diluar kota  demi kebutuhan dan masa depan keluarga.

Memang rasa gundah kadang atau sering menghinggapi suami ataupun istri. Sulit membayangkan akan dapat membangun keluarga sakinah bila dijalani dengan cara seperti ini, apalagi frekuensi pertemuan yang akan amat sangat jarang dilakukan. Karena untuk melakukannya membutuhkan biaya tidak sedikit, mengingat jarak tempuh perjalanan yang sangat jauh yang harus dilakukan dengan pesawat. 

Bila Sang suami dan atau isteri memang sanggup menjalani pernikahan dengan berjauhan seperti saat ini, hendaknya jalani dengan penuh KESABARAN DAN KEIKHLASAN. Karena pasti akan sangat berat menjalaninya.Karena pernikahan itu sendiri pada hakikatnya adalah separuh dari agama yang memiliki tujuan-tujuan mulia di antaranya menjaga hati, peredam syahwat, melestarikan keturunan dan banyak hal lainnya yang memiliki nilai-nilai ibadah yang hanya didapat bila suami isteri berkumpul bersama.

Sebagai suami dan istri yang terikat pernikahan, setiap orang seharusnya bisa membangun keintiman, dan untuk mewujudkan itu kita butuh kebersamaan. Maka dengan terbentuknya keluarga jarak jauh sudah tentu keintiman sepasang suami istri akan terganggu bahkan terputus. Makin lama keakraban pasti akan berkurang, dan yang pasti adalah akan menciptakan kebutuhan untuk diisi oleh orang lain. Sehingga akan menambah kerawanan dan menimbulkan ekses-ekses dalam kehidupan mereka.

Secanggih apapun teknologi yang membuat anda selalu terhubung dengan pasangan anda selama 24 jam sehari semalam, namun ingatlah : teknologi tidak pernah bisa menggantikan kehangatan pertemuan langsung. Saat mengobrol melalui teknologi internet, saling bisa memandang dan melihat pasangannya, namun itu tidak pernah serupa dengan pertemuan langsung. Rasa kangen yang anda miliki dan ingin anda curahkan kepada pasangan, ternyata hanya berhadapan dengan benda keras bernama laptop atau komputer. Saat anda menyentuh wajahnya dan membelai rambutnya, ternyata hanya layar laptop atau layar komputer.

Tidak ada yang bisa menggantikan pelukan langsung antara suami dan isteri, atau antara orang tua dengan anak-anak. Teknologi tidak akan mampu menggantikan perasaan nyaman yang muncul akibat pelukan mesra. Tidak bisa dan tidak akan bisa. Pelukan suami kepada isteri tidak bisa digantikan oleh apapun dan oleh siapapun.

Jika suami dan isteri terpisah oleh jarak karena tuntutan pekerjaan atau alasan apapun, harus ada batas waktu yang jelas kapan kondisi seperti itu akan berakhir. Karena. Normalnya kehidupan keluarga adalah tinggal bersama dalam satu rumah tangga. Kehadiran suami dan isteri dalam rumah tangga yang harmonis, sangat memberikan makna yang dalam bagi kualitas kehidupan. Prestasi kerja akan menjadi meningkat karena ada suport langsung dari pasangan.

Kehadiran sosok ayah dan ibu sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Jika anak-anak tumbuh dalam keluarga yang lengkap, ada ayah dan ada ibu, akan memiliki pengaruh yang positif bagi perkembangan kejiwaan mereka, juga bagi prestasi belajar mereka. Anak-anak akan tumbuh dalam suasana kasih sayang yang lengkap, dan melihat secara langsung aplikasi dari peran-peran kerumahtanggaan. Ini akan sangat penting bagi pembentukan kepribadian mereka, dan membentuk pembelajaran saat mereka kelak berumah tangga.

Jika keluarga selalu tinggal terpisah, akan membuat suasana yang “tidak normal”. Bagaimanapun, suami dan isteri memiliki dorongan pemenuhan kebutuhan kasih sayang yang harus disalurkan. Suami dan isteri juga memiliki dorongan “nafkah batin” yang harus dipenuhi. Jika mereka terbiasa dengan kesendirian karena terpisah jauh dari pasangan, dikhawatirkan akan memudahkan mereka menemukan pemenuhan atas kebutuhan kasih sayang dan kebutuhan “nafkah batin” dari orang lain yang tidak sah, karena bukan pasangannya. Bisa dengan model “jajan”, atau dengan perselingkuhan yang terjadi atas dasar suka sama suka
.
Bahaya lain keterpisahan suami dan isteri adalah muncul perasaan lebih nyaman kalau sendirian. Karena telah terbiasa tinggal terpisah dari pasangan dan dari keluarga, akhirnya masing-masing menikmati suasana kesendirian tersebut, dan bahkan terbentuk sikap merasa lebih nyaman sendirian. Bahaya sekali sikap seperti ini, karena sangat potensial menghancurkan kebahagiaan keluarga. Akhirnya menganggap tidak ada manfaatnya kebersamaan, dan merasa lebih nyaman kesendirian.

Benar, bahwa kualitas pertemuan sangat penting namun kuantitas pertemuan tidak boleh diabaikan. Anda harus menikmati kebersamaan dalam keluarga. Kalaupun terpaksa terpisah karena tugas atau tuntutan pekerjaan, harus ada batas waktu yang jelas. Tidak boleh terpisah untuk waktu yang tidak ditentukan. Apalah artinya berumah tangga jika tinggal terpisah dan tidak menikmati kebersamaan.

Pada akhirnya, Tidak perlu risau bila suami / istri harus menukar kebersamaan keluarga dengan sejumlah uang, bila suami/istri berkemampuan dan itu menjadi jalan terakhir yang harus anda lakukan. Namun apapun keputusan anda nanti, lakukan semata-mata karena Allah. Dengan meyakini bahwa Allah akan menyelamatkan hamba-Nya yang menyelamatkan separuh agama-Nya. Insya Allah

Namun perlu juga diingat, bahwa kebersamaan suami dan isteri dalam pernikahan merupakan salah satu syarat untuk dapat mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Sehingga berapapun nilai rupiah, rasanya tidak akan sebanding nilainya dengan kebahagiaan penikahan yang dirasakan. Berkumpul sebagai satu keluarga, meskipun dalam kesederhanaan akan lebih indah daripada hidup saling terpisah bukan?

4 komentar untuk "Hubungan Jarak Jauh"

  1. artikel yg bagus dan sangat mencerahkan. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trims sdh sempat membaca artikel ini..jk td keberatan,mohon dlm berkomentar dituliskan namanya. salam sukses

      Hapus
  2. artikel yg bagus dan sangat mencerahkan. terimakasih

    BalasHapus