*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Melelahkan Fenomena Sandwich Generation Di Indonesia


Masih ingat pepatah orang tua dulu " Orang tua satu bisa menanggung anak 9, tapi anak sembilan belum tentu bisa menanggung orang tua yang satu ". Sindiran ini selalu diberlakukan kepada anak- anak yang tidak mampu membaktikan diri kepada orang tuanya. Sikap yang mengatakan " Anak harus berbakti " ini telah turun temurun dan berlaku di berbagai dunia, namun anak juga dipaksa untuk menghidupi beberapa kepala dalam waktu bersamaan. 

Di Indonesia fenomena yang di juluki Generasi Sandwich sudah menjadi tradisi dan didikan keluarga, dimana seorang anak harus menghidupi tiga generasi bahkan lebih yang terdiri dari orang tua, dirinya sendiri, anaknya, saudaranya, keponakannya dan seterusnya. Hasilnya mereka mengalami tekanan psikis, stress yang memicu gangguan fisik seperti penyakit

Tanggung jawab besar yang dibebankan pada anak ini dianggap sesuatu yang wajar, hal biasa sebagai bentuk bakti anak pada keluarganya. Kenyataan dibalik itu mereka yang mengalaminya  merasakan tekanan yang luar biasa. Bahkan bukan tidak mungkin kondisi rumah tangga anak menjadi berantakan akibat tuntutan disana sini dari keluarganya. 

Seperti misal, anak harus dipaksa menanggung biaya hidup adik-adiknya mulai dari sekolah hingga berumah tangga menurun pada keponakannya yang ikut jadi tanggungan. Belum lagi saudara-saudaranya merongrong minta modal usaha, perbaikan rumah dsb padahal setiap orang sudah punya permasalahan masing-masing, sudah memiliki tanggung jawab sendiri.

Dalam islam anak-anak memiliki tanggung jawab berbakti kepada orang tuanya, dan anak laki bertanggung jawab terhadap ibunya. Bila ia memiliki finansial lebih, ia wajib membantu saudaranya asalkan kebutuhan anak istri tercukupi. Namun kenyataannya tidaklah demikian, banyak keluarga dari pihak laki-laki memanfaatkan saudara laki-lakinya 

Bila saja situasi seperti contoh diatas berlangsung terus menerus, tidak ada rantai yang memutuskannya, bisa jadi mengganggu ketenangan rumah tangga seorang anak, cekcok dengan pasangan. Karena kenyamanan untuk keperluan sendiri harus terpotong akibat menjadi pengasuh multigenerasi, menghidupi beberapa kepala keluarga. Semakin bertambah jumlah keluarga, kecemasan yang Meningkat

Alangkah lebih indahnya bila mendidik diri untuk jangan mengandalkan orang lain termasuk pada anak sendiri. Mencobalah untuk memulai membangun kehidupan finansial mandiri di hari tua. Bukankah Hidup di atas kaki sendiri itu lebih menyenangkan. Kita harus yakin Allah memberi kita rezeki selama nafas belum berhenti. 

Posting Komentar untuk "Melelahkan Fenomena Sandwich Generation Di Indonesia "