Keindahan Dahsyatnya Shodaqoh
Pada artikel sebelumnya telah diposting manfaat dan ragam shodaqoh. Berbicara shodaqoh sama artinya bicara keikhlasan dalam memberi dan melakukan suatu perbuatan. Bukan shodaqoh namanya jika mengharap imbalan dan pujian dari manusia lain. Keikhlasan berbuat yang didasari niat tulus dan Lillahita'ala, tidak hanya sebagai pembersih jiwa tapi juga nikmat dari bershodaqoh bisa dirasakan.
Memberi meskipun sedikit jika dibarengi keikhlasan jauh bernilai daripada memberi banyak tapi jarang dilakukan dengan didasari riya' dan sombong. Memberi tidak harus mengharap imbalan, menerima tidak harus bertambah kelemahan. Menurut saya pribadi, antara memberi dan menerima adalah shodaqoh, memberi dengan niat baik dan menerima dengan tanpa prasangka.
Bentuk shodaqoh tidak hanya sekitar uang dan materi, menyambung tali silaturahim, menjalin persahabatan tanpa syak wasangka, bicara dengan santun dan bijak, menyenangkan hati orang lain, tersenyum dan menyapa, (dan lain sebagainya ) bisa bernilai shodaqoh. Jika hanya memilki sedikit, berikanlah dari sedikit yang kita punya, tidak ada kerugian apapun jika berbuat didasari niat ikhlas. Berikan kebahagiaan pada siapapun sekalipun orang tersebut tidak dikenali sama sekali. Seperti shodaqoh ketika dalam perjalanan, berikan kelapangan jalan buat orang lain untuk mendahului perjalanan kita, senangkanlah hati mereka yang sering memberikan selebaran kertas promo dijalan, meskipun mungkin itu tidak berguna buat kita.
Banyak hal bernilai shodaqoh dan semuanya tergantung niat. Banyak pengalaman pribadi yang pernah saya rasakan betapa shodaqoh itu sangat dahsyat nikmatnya dan hanya dua pengalaman yang bisa saya ceritakan, semoga menjadi inspirasi dengan tidak mengurangi nilai ibadah saya kepadaNYA. Amiin.
Biasanya setiap dua minggu sekali diadakan acara pengajian malam di mesjid yang menghadirkan ahli penceramah / alim ulama. Dan semua warga komplek perumahan ikut menyumbang makanan ringan. Hanya saja uang ditangan saya tinggal Rp.10rb sedangkan gajian masih satu minggu lagi. Lalu dengan niat Lillahita'ala untuk mesjid, saya belikan uang tersebut dengan makanan gorengan tempat saya langganan, uang 10rb dapat 20biji gorengan, dan saya tidak memikirkan lagi besok mau makan apa. Begitu bangun pagi subuh, ada orang datang kerumah membayar hutang Rp.350rb. Allhamdulillah, Allah langsung membalas shodaqohku, padahal betapa sulitnya saya menagih hutang dari orang tersebut.
Pengalaman berikutnya, suatu hari saya berencana pulang ke Palembang, Jambi dan OKU. Hanya bermodalkan uang Rp.6jt, jam 02.30 dinihari, saya nekad membawa 9 orang (keluarga) dan dari Jakarta pulang berkendaraan darat. Hanya 6 jam istirahat diPalembang, langsung ke Jambi membawa 20 orang keluarga. Saya sempat mikir-mikir juga, dengan uang Rp.7jt apakah saya bisa balik lagi ke Jakarta, sedangkan uang bensin, makan di jalan bersama keluarga, dan biaya makan untuk satu minggu di Palembang juga pulang kekampung OKU, belum lagi memberi uang untuk kedua orang tua dan keluarga lainnya.
Saya berusaha pasrah dan ikhlas, Tidak henti-hentinya saya berdzikir Istighfar dan Lauhaulawala quwata ila billah...dengan niat pulang semata membahagiakan orang tua. .Menjelang berangkat ke Jakarta, uang tersisa cuma Rp.2.7jt, sedangkan ongkos perjalanan via pesawat untuk 7 orang ditahun baru harganya cukup tinggi dan biaya makan di Jakarta hanya mengandalkan uang tersebut. Allhamdulillah, Allah memberi pertolongan, saya hanya membayar 3 tiket pesawat dan 4 tiket lainnya gratis dari rejeki yang tidak disangka-sangka. Dan anehnya lagi, begitu saya melihat tas, selalu saya temukan uang berselipan dimana-mana. Dengan uang Rp.1,5jt untuk makan sebulan di Jakarta terpaksa harus irit. Jelang akhir bulan Januari, tanpa disangka-sangka dapat bonus awal tahun Rp.20jtan. Subhanallah.
Begitu banyak nikmat shodaqoh jika disertai niat ikhlas. Tak perlu menunggu uang banyak baru shodaqoh, tak harus menanti orang berbuat baik lebih dahulu baru melakukan kebaikan. Mustahil mendapatkan rejeki berlimpah dan segudang kemudahan jika jarang bershodaqoh. Hidup memang harus perhitungan, akan tetapi untuk berbuat baik jangan dihitung, dan jangan beratkan hati untuk membantu dan membahagiakan orang lain. Lakukan shodaqoh kapan dan dimana saja, sebab ia penolongmu didunia dan akheratmu. Semoga bermanfaat dan mohon koreksinya
Alhamdulillah
BalasHapus