*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Renungan Pernikahan


Wanita adalah bagian dari pria dan dipertemukan kembali untuk melengkapi apa yang tidak ada pada pria. Pernikahan adalah bersatunya antara pri dengan wanita. Bersatu untuk menjadi satu, bukan untuk menjadi sama, karena memang tidak akan pernah menjadi sama, karena memang Tuhan ciptakan berbeda. Tinggalkan cita-citamu jika engkau ingin pasanganmu sama seperti mu, karena engkau akan prustasi Bersatu untuk menjadi satu bukan untuk menjadi sama 


Hati-hatilah terhadap terhadap bebagai bentuk tawaran dunia untuk memuaskan hawa nafsu, karena awalnya akan terasa nikmat, tetapi pada akhirnya menuju keehancuran. Tetaplah setia dengan pasanganmu, maka engkau tidak akan bisa tergoda oleh tawaran dunia

Ketika sebuah pasangan pernikahan lalai dan mengabaikan memberiri prioritas kepada pasangannya, hubungan mulai terdistorsi, celah mulai ada dan bahkan perselingkuhan terjadi, kadang sudah lambat untuk memperbaikinya. Sulit dan butuh waktu yg panjang untuk sebuah proses pemulihan (restorasi) dan pendamaian, berikan Prioritas untuk pernikahan.


Salah satu penyebab kegagalan dlam pernikahan adalah pendapat yang salah tentang cinta. Cinta bukan hanya sekedar perasaan yang menyenangkan, tetapi cinta adalah komitmen-janji untuk setia. Tanpa komitmen, perasaan cinta kita dapat pudar sebeb perasaan dapat naik atau turun menurut situasi hidup kita. Kalau perasaan kita lagi senang maka kadar cinta kita akan naik, tetapi jika perasaan kita lagi tdak enak maka cinta kita akan menurun, tetapi jika dilandasi dg komitmen maka tidak adalasan cinta kita akan naik atau turun.

Cinta itu percaya, cinta itu memberi, cinta itu menyukai sisi baiknya tanpa mencela sisi lemahnya, sebaliknya melengkapi sisi lemahnya. Kalau pasangan minta tolong, janganlah merasa seolah2 anda disuruh2 artinya karakter 'kesediaan menolong' anda belum hidupkan dlm diri anda. Karakter ini akan membuat anda sendiri bahagia, apalagi pasangan anda.

Katakan kepada pasanganmu apa yang engkau inginkan, apa yg engkau rasakan dan apa yg ada dihatimu, jng menganggap pasanganmu tahu. Seberapapaun besar cintanya kepadamu, sedalam apapun ia mengerti dan memahami dan menerima engkau, ''dia tidak maha tahu'' dia tidak bisa membaca pikiran dan isi hatimu. Terima dengan lembut, ketika pasanganmu mengatakan ''tidak'' atau ''jangan'' percayalah itu yang terbaik

Langkah pertama jika mau merubah pasanganmu, adalh dengan menerimanya, menerima apa adanya. langkah kedua: buatlah pasanganmu bahagia, karena orang bahagia bisa berubah. apa yg kita tabur itulah yg kita tuai. Langkah ke 3: ubahlah dirimu seperti yg juga diharapkan pasanganmu. Karena pasanganmu akan berubah jika melihat perubahanmu.

Jangan mengharap orang lain/pasangan tahu. Keluarkan isi hati dan berbicaralah. Bahasa yang komunikatif adalah bahasa yang diucapkan tentunya. Memang bahasa yang diucapkan tentunya disertai dengan bahasa tubuh akan menjadi lebih jelas. Tetapi kalau hanya dengan bahasa tubuh dan mengharap orang lain tahu, bisa-bisa kau akan cepat mati kecewa, cepat mati kepahitan karena ternyata pasanganmu tidak mengerti bahasa tubuhmu

Lebih mudah mencegah dari pada mengobati. Mengobati luka fisik masih jauh lebih mudah, tetapi mengobati luka hati butuh waktu yg lama. Karena itu sungguh-sungguhlah pertahankan pernikahanmu dan bangunlah kebahagiaan pernikahanmu. Namun jika sudah terlanjur pernakahan hancur, apa yg harus kita lakukan ?? tidak ada pilihan yg lebih baik dari upayakan pemulihannya, dg cara saling menghoramti dan mengampuni

Hati-hati  dengan reuni, yang sering membangkitkan cinta masa lalu, apalagi kao l lagi pas kecewa dengan pasangan, nostalgia bangkit, terus jadi sahabat, dari sms, bb, chating, makan bareng sampai selingkuh.

tanpa kita sadari ternyata setiap KEKURANGAN pasangan kita itulah KEKUATAN kita  dikala pasangan kita sering PELUPA, belajar untuk mengingatkan  dikala pasangan kita boros dalam mengatur keuangan, belajar untuk mengatur penerimaan-pengeluaran keuangan kita.... dikala pasangan sering marah-marah, imbangi dengan kesabaran kita. dikala pasangan kita mengalami depresi/stres, hibur dia dengan bercerita dan beri semangat  dan masih banyak hal yang bisa kita bangun dalam hubungan suami istri  JADI JANGAN MENYERAH, KETIKA KITA MELIHAT KEKURANGAN PASANGAN kita

Kita tidak bisa mengulang kembali WAKTU-WAKTU yang sudah kita lewat  kita tidak bisa 'memutar' kembali JAM-JAM yang sudah kita lalui... penyesalan SELALU DATANG TERAKHIR... untuk itu BIJAKSANALAH dalam BERTINDAK-BERKATA KATA, semua tak kan pernah kembali... JADIKAN waktu yang kita lalui benar-benar menjadi berkat... dan hidup dan perkataan kita menyenangkan banyak orang.... BUKAN menjadi BATU SANDUNGAN... terlebih bagi PASANGAN kita. ( by inspirasi pernikahan)

Posting Komentar untuk "Renungan Pernikahan"