*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkenalan dengan Kota Jambi


Menyusuri kota Jambi yang cuma semalam, terasa kurang menyenangkan jika tidak mengenal objek wiasata yang berada dalam kotanya. Jarak Palembang - Jambi dengan menggunakan kendaraan darat hampir membutuhkan waktu +6jam, itupun dengan kecepatan diatas 80km/jam. Jika berangkat dari Palembang kira-kira pukul 12.00 wib siang, maka sampai dikota Jambi jam +18.00wib. Meski cuma sesaat, paling tidak ada ada wisata kota yang sempat di kunjungi.

Uniknya ketika malam hari, sepanjang jalan kota yang yang dikhususkan untuk tempat duduk dan bersantai, sudah disediakan kursi-kursi plastik bagi pengunjung, entah apakah ini ide dari pemerintahan setempat atau inisiatif dari penduduknya sendiri. Jadi, dimanapun kita ingin bersantai atau sekedar makan dipinggiran jalan, tidak perlu takut kotor dan duduk di rerumputan. Sepertinya Jambi sudah siap menjadi kota wisata.

Kota Jambi yang memiliki potensi ekonomi seperti, minyak bumi, gas bumi, batubara dan perkebunan, merupakan salah satu penghasil produk perkebunan dan kehutanan utama di wilayah Sumatera. Sebagai satu dari tiga provinsi di Indonesia yang ibukotanya bernama sama dengan nama provinsinya, selain Bengkulu dan Gorontalo, Jambi memiliki suku-suku asli pedalaman yang masih primitif yakni Suku Kubu dan Suku Anak Dalam, dan masyarakat Jambi merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari masyarakat asli Jambi, yakni Suku Melayu yang menjadi mayoritas di Provinsi Jambi. Selain itu juga ada Suku Kerinci di daerah Kerinci dan sekitarnya yang berbahasa dan berbudaya mirip Minangkabau. Secara sejarah dan budaya merupakan bagian dari varian Rumpun Minangkabau. Sedangkan bahasa Melayu Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu berdialek "o".

Monas dan Ancol Jambi
Seperti di depan rumah dinas Gubernur Jambi, ramai dikunjungi masyarakat setempat sambil duduk lesehan yang sudah disediakan tikar dan kursi plastik. Dan disitulah terletak lokasi Ancol-nya Jambi yang bernama Tepian Tanggo Rajo. Taman Tanggo Rajo berada di tepian sungai terpanjang di Sumatera, sungai Batanghari. Sedangkan Tugu Monas terletak di bundaran dan  persimpangan Komplek Perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi di kota baru Jambi. Hanya saja, ketika berkunjung kesana, dimalam hari dijadikan tempat balapan motor dan mabuk-mabukan.

Taman Mini dan Taman Rimba Jambi dan Jembatan Makalam
Merupakan objek wisata andalan lainnya yang terdapat di Kota Jambi. Taman ini berada di tengah-tengah kota dan tidak jauh dari Bandar Udara Sulthan Thaha Syaifuddin. Ketika sampai di Jembatan Makalam, saya seakan di ingatkan memasuki kawasan Kota Harapan Indah Bekasi, tempat saya bermukim sekarang. Sedangkan Jembatan Makalam memilki panjang ± 500 meter dan lebar ± 10 meter. Konon, nama Jembatan Makalam diambil dari nama gubernur pertama provinsi jambi yaitu Makalam, ada sebagian lagi mengatakan bahwa Jembatan Makalam  diambil dari makam lama dan makam belanda


Posting Komentar untuk "Berkenalan dengan Kota Jambi"