*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tahun Baru Hijriyah danTuntunan Islam


Setiap  1 Muharram, umat Islam memperingatinya sebagai Tahun Baru Hijriyah / Tahun Baru Islam. Momentum ini dimulai sejak kejadian di masa Umar bin Al-Khattab ra. Riwayat menyebutkan  ketika khalifah mendapat surat balasan yang mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka tahun,  lalu beliau bermusyawarah dengan para shahabat dan berijma untuk menjadikan momentum tahun di mana terjadi peristiwa hijriyahnya Nabi dari Makkah menuju Madinah sebagai awal mula perhitungan tahun dalam Islam.Bukan bulan dimana peristiwa hijrahnya terjadi. 
Sebab menurut riwayat, beliau dan Abu Bakar hijrah ke Madinah pada bulan Syaban, atau bulan Rabiul Awwal menurut pendapat yang lain, tapi yang pasti bukan di bulan Muharram. Namun bulan pertama dalam kalender Islam tetap bulan Muharram, sedangkan sistem kalender qamariyah berdasarkan peredaran bulan  sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak lama. Demikian juga nama-nama bulannya serta jumlahnya yang 12 bulan dalam setahun. Bahkan mereka sudah menggunakan bulan Muharram sebagai bulan pertama dan Zulhijjah sebagai bulan ke-12 sebelum masa kenabian.


Adakah Tuntunan Doa Khusus di Akhir dan Awal Tahun?
 Dalam kehidupan umat Islam, Tahun baru Hijriyah sering dibudayakan dengan melakukan ritual khusus seperti dengan membaca Do'a Akhir Tahun 3x setelah waktu Ashar dan Do'a Awal Tahun 3x setelah sholat maghrib. Dengan Faidahnya : Barangsiapa membaca doa ini dalam waktu tersebut , maka syetan2 berkata “kesusahanlah dan sia-sia pekerjaanku menggoda anak adam (manusia) ini”Maka dibinasakanlah dengan satu saat saja dan diampuni dosa2nya disebabkan membaca doa ini.

Dalam fiqih Islam, tidak ada perintah secara khusus dari Rasulullah SAW untuk melakukan perayaan penyambutan tahun baru secara ritual. Bukankah penetapan sistem kalender Islam baru saja dilakukan di masa khalifah Umar bin Al-Khattab r.a.? Yang diajarkan beliau adalah doa awal bulan hijriyah atau ketika melihat hilal. Karenanya merutinkan doa tersebut dengan berharap janji dalam riwayat-riwayat yang disebutkan di atas tidak dibenarkan. Ini semua adalah perkara-perkara gaib yang tidak boleh diimani kecuali daripada sumber wahyu yaitu Al-Qur’an atau Sunnah

Posting Komentar untuk "Tahun Baru Hijriyah danTuntunan Islam"