*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebab Mati Sesuai Dengan Kebiasaannya


Bagi manusia, kematian datang tiba-tiba, tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah, atau sedang bermaksiat, apakah dalam keadaan sakit ataupun sehat, semuanya terjadi tiba-tiba.

Dan sejatinya kematian tidaklah datang tiba-tiba,  karena rahasia mati,  kapan, dimana dan bagaimana seorang hamba meninggal hanya Allah yang tahu. 

Sebagaimana Engkau Menjalani Hidupmu, Demikianlah Kondisimu Tatkala Ajal Menjemputmu

Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
“Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya” (HR Muslim no 2878)

Berkata Al-Munaawi, أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ
“Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu” (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami’ As-Shogiir 2/859)

Para ulama-rahimahumullah- berkata,

“Barangsiapa hidup di atas kebiasaan tertentu, niscaya ia akan wafat di atas kebiasaan tersebut. Dan barangsiapa yang wafat di atas kebiasaan tertentu, niscaya ia akan dibangkitkan seperti itu pula."

(Mutiara Hikmah dari Kajian Riyaadhush Shaalihiin)

Seorang penyair berkata :

تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي*** إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ
Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu. Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari

وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ *** وَكَمْ مِنْ عَلِيْلٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ
Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului saki. Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama. 

Tentunya setiap kita berharap dianugrahi husnul khotimah. Ajal menjemput tatkala kita sedang beribadah kepada Allah, tatkala bertaubat kepada Allah, sedang ingat kepada Allah


Bagaimana manusia berakhir
Berikut ini adalah kisah yang diceritakan oleh dokter Khalid Al-Jubair.

Pada Ramadhan 1418 H, setelah shalat shubuh, aku pergi ke jalan Malik Fahd untuk suatu keperluan. Sewaktu berjalan, tiba-tiba aku menemukan seorang pemuda berusia di bawah 20 tahun yang mobilnya terbalik. (Semoga Allah memeliahara kita, anak-anak kita, anak-anak anda dan anak-anak umat Islam). Aku turun dari mobil dan menemukannya sudah tidak bernyawa.

Dan apa yang aku dengar? Aku mendengar alunan musik dari tape atau radio dalam mobil itu. Kenyataan yang sangat berbeda!

Saudaraku, siapa diantara kita yang ingin meninggal dunia saat mengucapkan Laa ilaha illallah, mendengarkan Al-Qur’an atau dzikir?! Dan siapa diantara kita yang ingin mati saat mendengarkan nyanyian atau soundtrack sinetron atau artis sinetron?

Saudaraku, sebelum anda menyetel radio mobil anda yang menyiarkan lagu-lagu, hal-hal keji dan mungkar, ingatlah bahwa anda bisa mati dan perbuatan terakhir yang anda lakukan di dunia adalah mendengarkan lagu-lagu itu di mobil anda. Ingatlah bahwa anda bisa mati dalam perjalanan wisata anda.

Saudaraku, ketika anda mendengarkan soundtrack film atau sinetron, ingatlah bahwa anda bisa mati saat itu juga.

Posting Komentar untuk "Sebab Mati Sesuai Dengan Kebiasaannya"