*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menjadi Dewasa dan Bijaksana, Sulitkah?


Menjadi Dewasa dan Bijaksana, Sulitkah?

Jika kita ajukan pertanyaan dewasa itu apa? Mungkin kita akan mendapatkan banyak jawaban yang berbeda. Mungkin ada yang menjawab bahwa seseorang dianggap dewasa apabila ia sudah mampu mandiri, bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, sabar. Ada juga yang mendefinisikannya bahwa dewasa itu ketika seseorang sudah mulai peduli terhadap orang lain. Ya setiap orang berpikir tentang kedewasan dengan cara berbeda

Definisi secara umum, kedewasaan adalah kemampuan untuk menanggapi situasi dengan cara yang sesuai dengan usia. Seiring bertambahnya usia, setiap orang belajar lebih banyak tentang cara merespons apa yang dibutuhkan pada situasi tertentu. Kita bisa melihat bagaimana seorang anak kecil merespon suatu pertengkaran dengan marah, tangisan, sementara anak remaja mungkin berteriak dan membanting pintu ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Demikian pula, orang dewasa mungkin menanggapi situasi yang dipenuhi amarah dengan menjauh dan menjauhkan diri dari pertemuan itu atau mencoba membicarakannya.

Menjadi Dewasa dan Bijaksana

Menjadi dewasa dan bijaksana mungkin tidaklah mudah. Kebanyakan orang tidak tumbuh dewasa. Kebanyakan orang menua.. Mungkin, kita pernah melihat seorang yang dewasa secara usia namun sikapnya kekanak-kanakan dalam cara berpikir ada yang sebaliknya seorang yang masih muda namun punya cara berpikir yang dewasa. Setiap orang akan beranjak dewasa secara umur karena faktor pertumbuhan alami . Setiap orang bisa memiliki gelar yang tinggi, ilmu tinggi, tetapi usia dan gelar yang tinggi bukanlah jaminan bahwa seseorang menjadi seorang dewasa

Ketika seseorang dewasa, mereka telah memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang baik buat diri sendiri, tanpa dibimbing oleh orang tua atau orang dewasa lainnya. Selain dari kematangan fisik, emosi, etika, intelektual, kedewasaan mulai berkembang melalui interaksinya dengan orang lain, bagaimana cara menanggapi suatu masalah tidak menambah masalah

Penuaan mau tidak mau memaksa seseorang harus belajar dewasa. Setiap orang berubah seiring berjalannya waktu. Selama ini, kita bahkan tak menyadari bahwa kita sendiri juga sudah berubah karena rasanya sulit untuk melihat diri kita sendiri secara objektif. Bagian terjeleknya adalah, kita merasa bahwa kita telah tumbuh dewasa, berubah, menjadi sosok yang lebih baik, ketika faktanya kita malah semakin memburuk. Namun, disisi lain ada yang harus terpaksa menjadi dewasa sebelum waktunya, entah karena faktor lingkungan, kesulitan, dsb. Seseorang berubah ketika mereka tak memiliki pilihan lain kecuali berubah

Inilah salah satu faktor penting yang mempengaruhi seseorang menjadi dewasa dan bijaksana dalam berpikir adalah dari relasi yang mereka bangun. Hubungan pertemanan dan lingkungan akan sangat mempengaruhi cara kita berpikir. Ada yang mengatakan, bergaulah dengan mereka yang bijaksana, maka andapun akan terbiasa menjadi bijaksana dan dewasa. 

Memilih dengan siapa kita ingin bergaul akan berdampak positif, mempengaruhi kehidupan kita. Jika kita menjadi dewasa dan bijak, maka orang di sekeliling kita juga akan ikut merasakan dampak positif dari diri kita. Tanpa sebuah kedewasaan dan kebijaksanaan dalam berpikir akan sangat susah untuk menghadapi berbagai macam hal yang terjadi di dalam hidup kita. Dan kita semua perlu untuk belajar menjadi lebih bijak dari setiap pengalaman yang terjadi dalam hidup kita. Jika menjadi tua itu pasti dan menjadi dewasa adalah pilihan, maka menjadi bijaksana adalah sebuah keharusan bagi seorang yang mengaku dewasa.

Posting Komentar untuk "Menjadi Dewasa dan Bijaksana, Sulitkah?"