2020 Tahun Kelam dan Mencekam. 2021 Tahun Penuh Harapan
Catatan Akhir Tahun. 2020 Tahun Kelam dan Mencekam. 2021 Tahun Penuh Harapan
Medio Desember 2019 saya melakukan perjalanan liburan ke pulau Kalimantan. Tepatnya Kalimantan Selatan, yang beribukota Banjarmasin itu. Bersama dua adik perempuan saya, kami terbang dari Palembang. Singgah di Jakarta untuk beberapa malam sembari janjian untuk pergi bersama adik saya yang bermukin di Jakarta.
Riangnya rasa hati kala itu. Betapa tidak sudah terbayang dipelupuk.mata, bertemu ayah, ibu dan keluarga adik saya lainnya di kota Seribu Sungai ini. Berbagai perasaan berkecamuk di dada. Senang, riang dan rindu untuk saling bertemu.
Tak ada kekhawatiran. Tak ada rasa takut, tanpa perasaan mencekam apalagi rasa was was, terlebih rasa curiga. Perjalanan kami lewati tanpa hambatan hingga kami bisa mendarat di Bandara International Syamsuddin Noor yang keren itu.
Pada Medio Desember 2020 semuanya berbalik seratus delapan puluh derajat. Semuanya berubah. Tak terkecuali. Wabah penyakit yang muncul di tanah air kita pada sekitar Maret itu seolah meluluh lantakkan segala sendi kehidupan negeri tercinta ini. Tidak hanya seantero nusantara, namun gaduh karena perubahan juga berlangsung diberbagai belahan dunia.
Pilu rasa di dada. Sedih hati tiada tara.Banyak korban berjatuhan di mana mana. Keluarga kehilangan tak terbilang banyaknya. Copid -19 itu telah menyapu segala sendi kehidupan. Mula dari ekonomi, sosial, budaya, apalagi sektor kesehatan. Sampai-sampai urusan politik pun terdampak petaka ini. Luluh lantak sehingga menyesakkan jiwa.
Wabah ini kian hari kian meluas. Diprediksi berbagai pihak jika petaka 2020 ini akan semakin mengganas pada 2021. Bermutasi, tanpa gejala dan semakin membuat perasaan takut. Timbul pertanyaan. Adakah semua ini kesalahan manusia atau sebuah rekayasa. Entahlah. Harapan saya semoga prediksi ini keliru dan sebaliknya.
Namun yang jelas sebagai orang yang taat kepada agama Islam, saya berserah diri kepada Ilahirabbi penguasa diatas segala yang berkuasa bahwa suatu saat semua ini akan berakhir. Kekuasaan Allah yang tak terbatas ruang dan waktu itu adalah harapan karena tak ada yang mustahil bagiNya apabila Dia menghendaki.
Tahun 2020 yang kelam dan mencekam dalam.hitungan jam segera kita tinggalkan dengan keyakinan Allah akan mendatangkan pertolonganNya di 2021. Di tahun penuh harapan. Tumpuan harapan.
Introspeksi, merenung dan berdoa adalah salah satu upaya yang bisa saya lakukan sebagai manusia biasa. Karena saya sebagai hamba sahayaNya tidak punya kekuatan apapun untuk membendung hukuman dariNya. Kecuali mohon ampunan dan pertolonganNya karena sekali lagi, tiada yang mustahil bagiNya. Tiada .... (ida idroes syahrul)
Catatan buat adikku EID dalam Blog pribadinya.
Posting Komentar untuk "2020 Tahun Kelam dan Mencekam. 2021 Tahun Penuh Harapan"