*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Banyak Merenung dan Cara Kurangi Kebiasaan Merenung

Merenung kadang menjadi salah satu aktivitas dalam evaluasi diri. Ketika orang merenung, mereka terlalu memikirkan atau terobsesi dengan situasi atau peristiwa kehidupan, seperti pekerjaan, hubungan. Dalam proses perenungan, munculah kata-kata " andai saja, coba kalo, harusnya, dan sebagainya "

Dorongan untuk merenung dan merenung bisa muncul kapan saja, mengambil alih pikiran kita saat kita pergi kerja, saat kita sedang mandi, saat kita sedang memasak, atau ketika kita mencoba menyelesaikan pekerjaan. Sebelum kita menyadarinya, suasana hati kita rusak dan emosi kita terasa lebih kasar dari sebelumnya.

Bahaya Banyak Merenung
Renungan menciptakan lingkaran setan yang dapat dengan mudah menjebak kita. Dorongan untuk merenung bisa terasa benar-benar membuat ketagihan sehingga semakin kita merenung, kita semakin terdorong untuk terus melakukannya. Memikirkan hal-hal negatif menyebabkan masalah kesehatan mental.  

Terlalu banyak merenung bisa membahayakan diri sendiri. Penelitian telah menunjukkan bahwa Merenung dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi depresi , dan itu dapat menambah durasi episode depresi ketika seseorang mengalaminya. Perenungan juga dikaitkan dengan berbagai akibat negatif lainnya seperti gangguan stres pasca-trauma , pesta minuman keras dan pesta makan termasuk bunuh diri

Bagi sebagian orang, minum atau pesta makan menjadi cara untuk mengatasi masalah  kehidupan dan Tidak mengherankan, merenung memunculkan lebih banyak pikiran negatif. Penelitian Nolen-Hoeksema menemukan bahwa “ketika orang merenung saat mereka dalam suasana hati tertekan, mereka mengingat lebih banyak hal negatif yang terjadi pada mereka di masa lalu, mereka menafsirkan situasi dalam kehidupan mereka saat ini dengan lebih negatif, dan mereka lebih putus asa tentang masa depan. ”

Kebanyakan merenung menjadi jalur cepat untuk merasa tidak berdaya, dan ini melumpuhkan keterampilan dalam memecahkan masalah. Orang menjadi begitu disibukkan dengan masalah sehingga ia tidak dapat melewati siklus pikiran negatif. Bahkan bisa membuat orang menjauh. "Ketika orang merenung untuk waktu yang lama, anggota keluarga dan teman mereka menjadi frustrasi dan mungkin menarik dukungan mereka," kata Nolen-Hoeksema
.
Dan wanita tampaknya lebih banyak merenung daripada pria. Mengapa? Karena wanita sering menggunakan perasaan daripada logika, wanita cenderung lebih memperhatikan hubungan mereka, khususnya hubungan pribadi. 

Cara mengurangi kebiasaan Merenung

Perbanyak aktivitas yang dapat menumbuhkan pikiran positif .
Cara yang lebih baik untuk mengalihkan perhatian  adalah dengan menemukan tugas yang membuat anda sibuk : Olah raga, telepon teman untuk membicarakan topik yang sama sekali berbeda, atau lakukan proyek rumah tangga. Bergerak ke mana-mana akan membantu Anda "mengubah saluran" dan mencegah Anda kehilangan kenangan Anda. Melibatkan diri dengan aktivitas positif bisa mengalihkan pikiran ketika muncul niat atau kebiasaan ingin merenung. Dengan mencari berbagai kesibukan, bisa jadi akan menemukan solusi dari ragam masalah. 

Cari Solusi
Menurut Nolen Hoeksema, orang yang merenung tidak hanya memutar ulang situasi ingatan, mereka juga fokus pada pertanyaan abstrak, seperti, "Mengapa hal-hal ini terjadi pada saya?" dan "Apa yang salah dengan diri saya yang tidak bisa saya atasi?" Bahkan jika mereka mempertimbangkan untuk memecahkan situasi, mereka menyimpulkan bahwa "tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengatasinya".

Memikirkan masalah anda tidak akan membantu - kecuali anda secara aktif mencari solusi . Tanyakan pada diri apakah ada yang dapat anda lakukan untuk mengatasi situasi tersebut. Berkomitmen untuk belajar dari kesalahan  dan menyelesaikan masalah sehingga Anda dapat bergerak maju.

Evaluasi Diri Positif
Otak  membutuhkan kesempatan untuk memproses hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Luangkan waktu 20 menit setiap hari untuk berpikir, khawatir, atau merenung. dan kurangi menghabiskan begitu banyak waktu untuk memikirkan kesalahan masa lalu atau mengkhawatirkan kejadian di masa depan, sehingga kita menghabiskan sedikit waktu di sini dan saat ini. Menghabiskan waktu yang tidak proporsional untuk berfokus pada peristiwa negatif dan dapat mewarnai persepsi umum kita sehingga kita juga mulai melihat aspek lain dari hidup kita secara negatif. Ingat, terkadang kesulitan terbesar kita bisa berubah menjadi pengalaman pertumbuhan terbesar kita

Posting Komentar untuk "Bahaya Banyak Merenung dan Cara Kurangi Kebiasaan Merenung"