*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salam Siku Salam Corona dan Hikmah Dibalik Wabah Virus Corona

Ada ada saja ulah manusia sejak adanya virus corona. Berbagai cara dihindari termasuk salah satunya memberlakukan Salam Corona Salam Siku. Entah siapa yang memulai, tampaknya istana telah mengaplikasikan salam siku ini sebagai pengganti jabat tangan, cium tangan, cium pipi kiri kanan, dan pelukan. Mungkinkah ini dampak stres yang di timbulkan akibat serangan virus ini

Berbagai tanggapan bermunculan dengan adanya salam siku ini. Bagaimana mungkin bila istana memberlakukan salam siku untuk tamu kenegaraan, adakah hal ini menjadi suatu penghormatan, atau mungkin kurang elok sebab Indonesia masih menjunjung tinggi adat timur. Tentu masih ada salam pengganti yang mungkin lebih santun, yaitu salam hati dengan merapatkan tangan lalu menaruhnya didada saja sembil sedikit menundukan kepala lalu tersenyum

Apakah dengan adanya salam siku ini akan meminimalisir penularan virus corona secara langsung, tentu jawabnya tidak. Sudah wakunya kita merenung, intropkesi diri, memetik hikmah dari berbagi penyakit yang timbul, sebelum penyakit aneh lain yang akan bermunculan jelang akhir zaman.

Hikmah Dibalik Wabah Virus Corona

1. Hindari Berjabat Tangan dengan bukan Mahromnya.  Ketika corona mewabah, makin ramai membiaskan diri untuk tak bersentuhan melalui tangan
2. Hindari Cipika Cipiki bukan dengan Mahrom. Islam sudah mengatur tata cara pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Namun budaya luar telah menggerogoti kehidupan manusia. Seakan-akan budaya cium pipi kanan kiri dianggap kewajaran dan menandakan adanya keakraban. Tidak tanggung-tanggung, perempuan yang sudah mengenakan kerudung / jilbab masih saja mengikuti budaya cipika cipiki ini. Adakah ini suatu kemajuan ?
3. Hindari Pelukan bukan dengan mahrom. Budaya pelukan bersama teman lawan jenis, bahkan pelukan di waktu lebaran dengan bukan saudara kandung ( ipar, keponakan dsb ) bukan lagi pemandangan asing. Entah kearaban yang mana yang di maksudkan. Akrab bersentuhan badan, akrab karena saudara atau akrab semata karena Allah.
4. Hindari makan minum haram. Islam telah mengatur apa saja yang boleh di konsumsi perut.

Rasanya tak perlu menunggu wabah penyakit apapun untuk menghindari pergaulan yang tidak di ajarkan dalam Islam. Agar Allah tak harus terus menerus mengingatkan manusia dengan menurunkan berbagai ajab. Kembalilah dalam pergaulan yang Rasulullah ajarkan, jangan takut di anggap tidak modern, tidak ada yang telat. Tidak ada yang perlu di khawatirkan bila islam menjadi tuntunan kehidupan, Insya Allah kita akan aman dan nyaman karena Allah yang melindungi

Posting Komentar untuk "Salam Siku Salam Corona dan Hikmah Dibalik Wabah Virus Corona"