*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nama Tanaman Bunga Yang Tak Butuh Banyak Disiram dan Tidak Tahan Panas Matahari

dok pribadi
Tidak semua tanaman bunga dapat tumbuh lebih baik dengan banyak di siram dan terkena panas matahari. Ada beberapa tanaman hias bila di siram banyak air akan membusuk serta daunnya layu dan kering. Perlu di perhatikan juga waktu yang tepat menyiram tanaman yaitu, pagi dan sore hari, bisa juga satu kali sehari, hindari menyiram bunga waktu tengah hari atau sedang panasnya karena suhu tanah dan tanaman berubah dengan cepat dan hal itu berbahaya untuk proses kimia tanaman.

Beberapa nama tanaman bunga yang tak butuh banyak di siram, dan nama tanaman bunga yang tak perlu banyak terkena paparan panas matahari.

Tanaman Bunga tak butuh banyak di siram :
1. Bunga Euforbia
2. Tanaman Kaktus
3. Bunga Lili Paris
4. Bunga Bougenville
5. Cemara
6. Tanaman Siklok
7. Bunga Lidah Mertua
8. Bunga Kamboja - Plumeria
9. Lidah Buaya
10. Tanaman Beringin
11. Tanaman Pisang Kalatea
12. Tanaman Pisang Kana - Bunga Tasbih
13. Tanaman Krisan - Bunga seruni
14. Tanaman Bunga Sepatu
15. Tanaman Agave
16. Tanaman Pangkas Mas
17. Tanaman Ruellia Ungu
18. Tanaman Erpa Merah - Kuncir merah
19. Tanaman Bunga Pentas
20. Tanaman Lantana
21. Tanaman Palem
22. Tanaman Pandan Bali
23. Tanaman Zamia dolar
24. Tanaman Hias Puring

Tanaman Bunga Tak banyak terkena sinar matahari
1. Tanaman hias Tillandsia
2. Lidah Buaya
3. Anthurium
4. Tanaman Besi Cor
5. Chinese Money
6. Echeveria
7. Jade Plant
8. Cocor bebek
9. Bambu Air
10. oxalis Plant - Tanaman Kupu-kupu
11. Peace Lily
12. Peperomia
13. Tanaman Polkadot
14. Sirih Gading
15. Tanaman Karet
16. Lidah Mertua
17. Spider Plant
18. Tanaman Hias Palem
19. Pakis Haji
20. Begonia
Tanaman Bunga Yang Tak Butuh Banyak Disiram dan Tidak Tahan Panas Matahari
foto berbagai sumber
Tanaman Bunga Yang Tak Butuh Banyak Disiram dan Tidak Tahan Panas Matahari
foto berbagai sumber


Posting Komentar untuk "Nama Tanaman Bunga Yang Tak Butuh Banyak Disiram dan Tidak Tahan Panas Matahari"