*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kita Hanyalah Hitungan Hari

Waktu ini singkat. Dan hidup kita juga singkat. Setiap hari kita menuggu waktu, mengisi waktu, melewatkan waktu.
Kita di hadapkan dengan pergiliran waktu yang sama, dari pagi ke sore hingga malam dan pagi lagi.

Betapa singkatnya waktu kita di bumi ini, sesingkat Allah menggulirkan nasib kita di jariNya. Kalaupun ada nasib baik memihak kita, itu pun juga tidak lama. Semudah Allah membolak-balikan hati hambaNya, sesaat suka berganti lara, hari ini membenci esok mungkin mencintai.

Sebagaimana nasehata ulama Hasan Al Bashri mengatakan,
ابن آدم إنما أنت أيام كلما ذهب يوم ذهب بعضك

“Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanyalah kumpulan hari. Tatkala satu hari itu hilang, maka akan hilang pula sebagian dirimu.”

Bila saja kita mampu mengambil hikmah dari pergiliran waktu, mungkin hanya segelintir manusia yang menyia-nyiakan kehidupannya. Tapi, kita telah di ciptakan menjadi penghuni dunia, yang di bekali akal dan nurani untuk memilih dan memilah bagaimana cara mengisi waktu sebelum ia menghabisi kita.

Entah sadar atau  tidak, kita hanyalah sekumpulah manusia yang banyak menyia-nyiakan waktu, menuhankan dunia, mengikuti hawa nafsu. Kita hanyalah penunggu waktu, waktu untuk berdamai, waktu menciptakan bahagia, waktu menyesaikan masalah, hingga yang tidak pernah kita inginkan, dialah waktu menuju liang kubur.

Inilah kita, hanyalah sekumpulan mahluk dalam hitungan hari, hitungan detik, yang selalu siap ingin berubah bahagia, tapi tidak pernah siap kembali kepadaNya

Posting Komentar untuk "Kita Hanyalah Hitungan Hari"