*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Benarkah Jumlah Air di Bumi Bertambah atau Berkurang?

Banjir yang melanda di beberapa wilayah di Indonesia, bukan lagi hanya menjadi penyakit tahunan di daerah dan tempat tertentu saja, meskipun siklus dan dampaknya berbeda-beda. Pada musim penghujan, badan meteorologi BMG
sering memberikan perhatian khusus pada wilayah tertentu yang  mengalami curah hujan berpotensi banjir. Mungkin sempat kita amati di daerah tempat kita tinggal, curah hujan setiap tahun sering bervariasi.  Terkadang banyak hujannya, kadang hujannya sedikit tapi malah kebanjiran. Bagaimana jadinya bila bumi tidak di guyur hujan, masih adakah lagi kehidupan?

Adakah Kehidupan di Bumi Sebelum Hujan ?

Kenyataannya, dalam Alquran sudah di sebutkan bahwa status Bumi Mati  sebelum diturunkannya hujan dari langit.

Dalam surah QS An-Nahl (16)/65: ” Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)” 

Dalam surah QS Ar-Rum(30)/24: ”Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan dia menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”. 

Kemudian Allah SWT juga menjelaskan pada QS An-Nahl (16)/65: ” Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)” 

Apakah jumlah air di bumi bertambah atau berkurang? 

Allah telah menetapkan pergiliran hujan di bumi hingga terjadi variasi spasial curah hujan
Dalam Alquran QS Al Furqon (25)/50 Allah berfirman : ”Dan Sesungguhnya kami Telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (dari padanya); Maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat)”.

Sabda Rasulullah menjelaskan : Maa ’aamun bi’aamthori min ’aamin  yang artinya ”tidaklah ada suatu tahun lebih banyak hujannya dari tahun yang lain”. 

Para ilmuwan dunia yang mengamati pendistribusian air di bumi ( Ilmu Hidrologi ), khususnya di daratan, menjelaskan bahwa panas yang dicurahkan matahari kadarnya tetap, dan faktor-faktor lainnya yang ikut menciptakan terjadinya hujan masih tetap bagi bola bumi secara total. Akibatnya, kadar uap air dalam udara kondisinya tetap setiap tahunnya, sehingga curah hujan tidak berubah sama sekali setiap tahun

Jadi pengamatan kita terhadap datangnya hujan tiada henti dan berakibat banjir bukan berarti jumlah air di bumi makin bertambah, pun sebaliknya. Berkurangnya curah hujan pada satu tempat berarti bertambahnya pada satu tempat yang lain. Jika ditotal, curah hujan di seluruh dunia selalu tetap, meskipun berbeda di daerah-daerah tertentu


( sumber : Newrupa Blog )

Posting Komentar untuk "Benarkah Jumlah Air di Bumi Bertambah atau Berkurang? "