*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sulitkah Untuk Istiqomah?

Pengertian Istiqomah
Pada dasarnya Istiqomah adalah bentuk dari sebuah keikhlasan, ikhlas berkaitan erat dengan keimanan. Bilamana keikhlasan menjadi modal utama dalam segala urusan, maka ia sudah memasuki jenjang Istiqomah. Memiliki komitmen yang kuat dalam ibadah dan berbuat semata-mata karena Allah.

Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu menguraikan bahwa Istiqomah mengandung 3 macam arti :
- Istiqomah dengan lisan (yaitu bertahan terus mengucapkan kalimat syahadat), 
- Istiqomah dengan hati (artinya terus melakukan niat yang jujur) 
- Istiqomah dengan jiwa (senantiasa melaksanakan ibadah dan ketaatan secara terus-menerus).

Orang yang istiqomah memiliki pendirian yang stabil dalam menuju Ridha Allah. Dia tidak tergoyahkan oleh usia, lingkungan atau ujian dan cercaan. Dia bagaikan karang yang melawan tempaan ombak, seperti gunung tetap tegap tegar meski diterpa angin. 

Sulikah untuk Istiqomah?
Istiqomah itu memang sulit sekalipun ada niat. Karena sudah fitrah manusia sulit melepaskan diri dari keinginan di puji, di hargai. Namun sesuatu yang sulit bukan berarti tak bisa.  Istiqomah adalah perjuangan yang sangat besar karna di dalamnya kita berperang melawan hawa nafsu. Karenanya Doa adalah senjata orang mukmin. Berdoa adalah kadang cara terakhir di saat kita mulai lemah dalam berjuang. 

Orang-orang yang dahulunya terbiasa bergumul dengan maksiat, tentu akan mengalami godaan berat untuk menuju Itiqomah. Sebab lingkungan mereka tidak mudah begitu saja menerima kabar baik yang mulai ia jalani, menuju ridha Allah. Jangankan mereka, wanita yang baru memakai hijab atau berjilbab saja mulai di cerca dengan " sok alim ". Benar, ketika kita memilih menjadi shalihah maka sudah menjadi resiko bila ada satu dua yang tidak suka. Sebab kesalahan kecil orang lain akan tampak sangat besar di mata mereka, seakan  merekalah yang paling benar. Padahal, terlalu fokus pada kesalahan orang lain adalah kekeliruan terbesar yang telah mereka lakukan.

Orang yang memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi tentu tidak akan memiliki ruang pikir negatif terhadap orang lain. Mereka selalu mampu melihat sisi baik dari seburuk-buruknya orang. Namun jika dia masih saja mencela keburukan orang, maka mari kita mempertanyakan ke-intelektualannya.


Tetaplah fokus dalam berjuang, karena Allah Sebaik-baik penilai. Bertanyalah terus pada diri bagaimana diri ini sebenarnya di mata Allah, mintalah terus hidayah dari Nya. Karena sealim-alim nya manusia, ia tetap harus minta hidayah dari Allah.  Sebagaimana seperti yang di riwayatkan

" Sesungguhnya ada salah seorang di antara kalian yang ia beramal dengan amalan penduduk surga sampai-sampai jarak antara dirinya dengan surga hanya tinggal satu jengkal, akan tetapi taqdir telah mendahuluinya sehingga iapun beramal dengan amalan penduduk neraka, akhirnya iapun masuk ke dalam neraka.” (HR. Muslim no 4781)

Semangat Berjuang di Jalan Allah

Posting Komentar untuk "Sulitkah Untuk Istiqomah?"