*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Godaan Iman di Facebook

Saat ini, jutaan orang dari belahan dunia mampir difacebook setiap harinya. Anda akan dianggap kuno jika tidak memiliki akun FB.
Jalur akses FB ini semakin dipermudah dengan melalui akses GPRS sekelas telepon genggam dibawah harga lima ratusan ribu rupiah. So, tidak mengherankan jika FB kini bisa dilacak anak-anak sekolah dasar yang notabene seharusnya dibawah bimbingan para orang tuanya atau paling tidak belum waktunya mereka memiliki akun fb. Mengapa demikian?
Jujur saja, saya pribadi prihatin atas perkembangan dunia maya seperti facebook yang makin hari tidak mampu memfilter foto berbau syahwat dan update status serta komentar yang kurang bermanfaat

Meskipun begitu, orang betah berjam-jam nongkrongin facebook, entah itu sekedar melihat status temannya, main game, chating, bahkan juga siap edit foto untuk dipajang di dinding dan beranda temannya. Well, tentu saja ini hak masing pribadi untuk menjelajah dunia maya, kebebasan berekpresi tanpa kenal batas.

Ujian Iman di Facebook

1. Riya' alias Pamer
Coba dech perhatikan beranda fb kalian, bisa jadi setiap menitnya bisa berubah-ubah tidak karuan. Ada yang sedang berkeluh kesah, tidak sedikit yang berdoa, dan ada yang sibuk update foto pribadi. Ini semua kembali pada nawaitu individunya, aApakah tujuannya ingin dikomentari, pamer pengen dianggap cantik - ganteng - sexy - kaya dan gaul??? 

Bahaya riya' ini dapat menghapus semua amal shaleh. Riya' termasuk syirik kecil. Sebesar apapun kebaikan yang sudah diperbuat jika amal tersebut dibicarakan pada orang lain dan mengharap pujian, akan sia-sia dan tidak mendapat balasan apapun dari Allah SWT.  Riya adalah menginginkan kedudukan dan posisi di hati manusia  supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah

3. Takabur alias Sombong / angkuh
Dari sosialisasi di fb, kita bisa sedikit merenung apa sebetulnya niat kita berbagi informasi di fb? Apakah ingin terlihat hebat dimata orang lain, ingin meremehkan dan mengundang orang lain supaya iri dan dengki melihat kehebatan kita ? Atau jangan- jangan karena sikap tersebut justru berdampak negatif terhadap diri kita sendiri? bukankah kita tidak pernah tahu bagaimana perasaan / hati teman di fb saat menyaksikan tingkah polah kita :  jijik, muak, sinis dan ujung-ujungnya di remove dari pertemanan.

Terkadang tanpa sengaja kita melihat diberanda facebook, teman sibuk mengomentari foto porno, dan tidak tanggung-tanggung hal itu dijadikan foto profil. Sadarkah kita akibat dan dosa yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut. Berapa banyak dosa yang akan kita tanggung akibat ulah menyebarkan video dan foto syahwat. Jika dalam satu akun fb ada 300 teman, sanggupkah kita memikul dosa mereka karna tanpa sengaja melihat foto dan kata tidak senonoh di akun fb kita?

3. Lalai alias Lupa Waktu
Facebook bukan sekedar tongkrongan para lajang, yang sudah menikah bahkan diatas umur 60th masih doyan didepan facebook. Semuanya sibuk berfantasi dan berpikir untuk update status. Lha FB nya sendiri meminta dan menulis diberanda " Apa yang anda pikirkan ". Banyak kejadian ibu rumah tangga sampai gosong masakannya gara-gara sibuk fb, bahkan ada juga yang sempat masuk got  dan nabrak kaca karena sibuk fb dijalan. Bukan cuma itu, yang tadinya terbiasa ahli ibadah, zikir, menjadi terbengkalai disebabkan serius chating di fb.

Facebook itu seperti mengandung magnet, makin banyak orang kirim like / jempol, makin bergairah orang nongkronginya. Turut prihatin bagi mereka yang mengelola halaman FB, khususnya yang sering berbagi informasi tentang ilmu, agama dan kebaikan dimana hampir setiap 5 dan 10 menit memposting status. Ilmu yang diamalkan tidak sia-sia dan akan mendapat pahala, hanya saja jangan sampai lupa dengan ibadah wajib dan sunnah dan jangan tinggalkan niat karena Allah semata, bukan sekedar minta dikirim jempol dan kebanjiran penggemar

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:
Waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya. Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi dan penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih. Ketahuilah bahwa berlalunya waktu lebih cepat dari berjalannya awan (mendung). Barangsiapa yang waktunya hanya untuk ketaatan dan beribadah pada Allah, maka itulah waktu dan umurnya yang sebenarnya. Selain itu tidak dinilai sebagai kehidupannya, namun hanya teranggap seperti kehidupan binatang ternak.”Ingatlah … Kematian Lebih Layak Bagi Orang yang Menyia-nyiakan Waktu.

Ibnul Qayyim mengatakan perkataan selanjutnya yang sangat menyentuh qolbu:
Jika waktu hanya dihabiskan untuk hal-hal yang membuat lalai, untuk sekedar menghamburkan syahwat (hawa nafsu), berangan-angan yang batil, hanya dihabiskan dengan banyak tidur dan digunakan dalam kebatilan, maka sungguh kematian lebih layak bagi dirinya.” (Al Jawabul Kafi, 109)

Jadikanlah facebook sebagai ajang silaturohim, beramal ibadah, lalu mencoba mengurangi hal yang kurang bermanfaat. Tulisan ini sekedar renungan dan nasehat buat saya pribadi, keluarga dan buat teman-teman semua yang sempat membaca postingan ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika kurang berkenan

Posting Komentar untuk "Godaan Iman di Facebook"