Penyakit Hati Riya' dan Takabur
Dalam pergaulan sehari-hari, seringkali kita menyaksikan seseorang,atau malah diri kita sendiri berlaku takabur/sombong dan riya'. Dua penyakit hati yang selalu mengiringi aktifitas kehidupan manusia sehari-hari ini, sungguh sulit dihindari dan dibersihkan,mengapa? Sebab manusia itu selalu ingin dihargai keberadaanya, dipuji, dan dianggap 'wah' mampu atau bisa
.
Takabur/ Sombong.
Penyakit ini bisa menghinggapi semua manusia bahkan terkadang sulit untuk menghindarinya. Rasa bangga yang berlebih-lebihan karena memiliki kelebihan. Setiap orang memiliki kelebihan, namun bukan berarti karena memiliki kelebihan menyebabkan kita ingin diperlakukan sebagai orang lebih mulia, lebih hebat atau lebih pintar dari orang lain
Ciri orang takabur / sombong :
Orang takabur suka merendahkan orang lain, mendustakan kebenaran dan memiliki kebenaran versinya sendiri, selalu ingin dianggap istimewa, lebih tinggi dan ingin menang sendiri, tidak mau mendengar pendapat orang lain, pemarah dan kasar,Sering menghina, mencaci maki. Jarang sekali mau memuji dan mengakui kelebihan orang lain. Jarang berterima kasih. tidak mau meminta maaf, menolak menerima kritik dan saran, tidak suka bermusyawarah,tidak mau mengakui kesalahan atau kekurangan, sering dengki pada yang lain atau SMOS ( senang melihat orang susah dan susah melihat orang senang)
Hendaklah kita menyadari bahwa kita hidup didunia ini 'hanya dipinjami dan cuma sesaat'. Setinggi apapun apapun ilmu yang kita miliki, sehebat apapun dunia yang kita kuasai, sebanyak apapun harta yang kita dapatkan, secantik / seganteng apapun wajah kita, kapanpun akan pudar, hilang dan bahkan tidak akan menambah tinggi kita dihadapan Sang Pemilik Kekuasaan. Kita hanya tercipta dari air mani yang menjijikan dan akhirnya menjadi bangkai yang busuk.
Sayidina Ali kw mengajarkan kepada kita, "Kalau kamu berjumpa dengan orang yang lebih muda, berpikirlah dalam hatimu: Pasti dosanya lebih sedikit dari dosaku. Kalau kamu berjumpa dengan orang yang lebih tua, berpikirlah dalam hatimu: Pasti amalnya lebih banyak dari amalku."
Riya' / Pamer
Bahaya riya' bisa menghapus amal shalih dan Riya’ adalah syirik yang tersembunyi.
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
: اَلاَّ أُخْبِرُ كُمْ بـِمَا هُوَ أَخْوَ فُ عَلَـيْكُمْ عِنْدِى مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ : اَلشِّرْكُ الْخَفِىُّ إِنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ فَيُصَلِّى فَيُزَ يـِّنُ صَلاَ تـَهُ لِمـَا يــَرَى مِنْ نـــَظَرِرَجُلٍ . رواه ابن ماجه
“Maukah aku tunjukkan sesuatu yang lebih aku takuti kepadamu dari pada Masihi Dajjal ? Yaitu syirik yang tersembuny : Seorang berdiri mengerjakan shalat lalu ia menghiasinya karena ada yang melihatnya” (HR. Ibnu Majah, hadits ini hasan)
Para ulama mendefiniskan riya adalah menginginkan kedudukan dan posisi di hati manusia supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah , dan riya' berasal dari kata ru’yah (penglihatan) sebagaimana sum’ah berasal dari kata sam’u (pendengaran)
Sulitnya menghindari dan menilai perbuatan riya' pada diri seseorang sebab riya' berurusan langsung dengan niat atau nawaitu individu itu sendiri. Sering kita melihat teman-teman di Facebook, berbagi foto dan status update. Macam-macam saja tingkah laku mereka, entah karena ingin dikomentari, ingin dianggap hebat dan wah.
Segala amal perbuatan tergantung niat, sebesar apapun kebaikan yang sudah diperbuat jika amal tersebut dibicarakan pada orang lain dan mengharap pujian, akan sia-sia dan tidak mendapat balasan apapun dari Allah SWT. Semoga kita bisa Membiasakan diri untuk menyembunyikan berbagai ibadah yang dilakukannya hingga hati merasa nyaman dengan pengamatan Allah swt terhadap berbagai ibadah tersebut.
>>>>semoga bermanfaat<<<<<.(tulisan ini semata pembelajaran untuk diri saya pribadi)
Posting Komentar untuk "Penyakit Hati Riya' dan Takabur"