*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Cara Zuhud Terhadap Dunia

Dampak teknologi telah menciptakan berbagai kemudahan dalam hidup manusia, disisi lain juga menggeser norma dan nilai dalam kehidupan. Sebagian besar orang berubah menjadi mahluk materialistis, hedonis. Persaingan hidup makin ketat, kebanyakan manusia sudah tergila-gila berlomba-lomba ingin tampil lebih mewah, lebih kaya, lebih segala-galanya.  

Kemajuan teknologi ini membuat manusia menjadi kering spiritualitas, norma agama dan susila ditinggalkan, adab makin luntur. Persoalan-persoalan psikologis menghampiri manusia modern.  Lahirnya sikap instan, maunya serba praktis, tidak sabaran, mudah emosional, stress, gelisah, takut kehilangan, khawatir dengan masa depan.

Akibat banyaknya ragam persoalan hidup, membuat manusia kehilangan arah dan tujuan hidup. Membangun kesadaran kembali memulai berdialog intens dengan Tuhan, menjadi salah satu jalan cara berdamai, mendapat ketenangan ditengah arus modernisasi, hingga menghindari hiruk pikuk dunia. Zuhud dunia merupakan sikap yang patut diteladani dari Rasulullah SAW

Sikap zuhud yang berarti meninggalkan dunia dan memilih kehidupan akhirat yang langgeng merupakan manifestasi dari ajaran al-Qur’an.  Hanya saja, banyak masyarakat memiliki pemahaman yang salah terhadap zuhud. Ada yang menganggap zuhud adalah sikap anti dunia, menjauhi harta dan jabatan, tidak perlu bekerja, cukup ibadah ( dimesjid ) saja.

Konsep zuhud menurut Nabi Muhammad adalah sikap manusia untuk berada di jalan tengah atau i’tidal dalam menghadapi segala sesuatu. Rasulullah bersabda : “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok pagi” (al-hadits). 

Dengan demikian dapat diambil pelajaran bahwa zuhud tidak berarti menjauhi dunia sama sekali, tapi menghindari terlena oleh dunia. Lalu bagaimana cara menjadi manusia zuhud dunia, salah satunya jagalah mata. Karena keinginan atau nafsu itu bermula dari pandangan yang tidak terjaga. Tidak semua harus dilihat, dimiliki. Bila memilikipun juga harus siap kecewa, siap kehilangan

Posting Komentar untuk "Memahami Cara Zuhud Terhadap Dunia"