Melelahkan, Perjalanan Surabaya Banjarmasin Via Kapal Laut
Belum sempat mengitari seluruh kota Surabaya, waktu sudah menunjukkan pukul 12.40 malam, kami harus bersiap meninggalkan hotel. Kabar keberangkatan kapal di perkirakan besok tengah malam, ternyata dimajukan. "Entah kapan kami akan ke sini lagi," gumamku dalam hati.
Disaat kami mendatangi kantor PT Dharma Lautan Utama (DLU) untuk memesan tiket keberangkatan, petugas loket sudah berpesan agar datang ke pelabuhan dua jam lebih awal. Alasannya karena mobil pribadi akan lebih dulu masuk ke dalam kapal dan berada di lantai paling bawah.
Kamipun mentaati aturan itu setelah sekeluarga melakukan tes swab antigen. Kami datang ke pelabuhan sebelum pukul 01.00 dini hari. Bisa dibayangkan disaat enak-enaknya tidur kami harus ke pelabuhan
Namun apa dinyana sampai di sana ternyata kapal yang kami tumpangi belum datang. Berdasarkan informasi yang kami terima, kapal masih berlayar menuju pelabuhan dan diperkirakan dua hingga tiga jam ke depan akan tiba, itupun belum termasuk menunggu kapal harus bongkar muat dahulu
Seraya menunggu kami beristirahat dimobil antara tidur dan terjaga menunggu kapal tiba. Timbul.pertanyaan di benak apa seperti ini pelayanan via laut. Selalu molor dan molor. Entahlah. Namun yang jelas kapal yang kami akan tumpangi ini bernama KM Kirana IX berkapasitas kira-kira 1.300 penumpang. Bisa mengangkut kira-kira 150 kendaraan. Lama perjalanan sekitar 24 jam, belum termasuk bongkar muat.
Tak terasa sudah tiga jam menunggu. Belum terlihat tanda-tanda kapal yang akan kami tumpangi datang. Menunggu benar-benar pekerjaan yang melelahkan. "Kalau tahu begini.mendingan istirahat di hotel. Sayang uangnya. Kamar cuma ditempati.beberapa jam sudah harus check out," ujarku dalam hati.
Perkiraan berangkat jam 4 subuh ternyata molor, beramgkat jam 8 pagi dari Tanjung Perak Surabaya. Kira-kira 1 jam perjalanan, tiba-tiba kondisi kapal kurang nyaman, bikin was-was, oleng, mau berdiri saja sulit, sempoyongan. Hampir semua penumpang memilih tiduran, tidak berani sekedar keliling kapal atau nongkrong di deck.
Saya tidak tahu, apakah begini kondisi kapal kirana ix bila sedang berlayar. Atau karena kurang kuat, tidak stabil menahan gelombang air yang sedang tinggi. Entahlah. Saya hanya pasrah, andai bisa kembali ke pelabuhan, saya lebih memilih naik pesawat terbang. Namun ini menjadi kesempatan buat saya belajar bagaimana bisa tenang di tengah laut, bagaimana meredam kepanikan saat kapal terombang ambing di tengah gelombang laut yang sedang tinggi.
Kapal KM Kirana IX
Dimasa pandemi, Saat ini Kirana 9 memfasilitasi 3 kelas penumpang, yaitu kelas ekonomi, Kelas 2, kelas 1, VIP dengan harga tiket beragam. Namun keberangkatan dari Surabaya ke Banjarmasin lebih murah daripada sebaliknya. Termasuk harga tiket untuk mobil pribadi masing-masing dari Surabaya mobil pribadi masuk kelas 3A dgn hrg tiket 1, 725 juta. Sementara dari Banjarmasin seharga Rp 2. 155 juta Harga tiket penumpang kelas ekonomi 300 - 330 ribu, dan kelas VIP 370
Kirana 9 adalah Kapal Kargo Penumpang / Ro-Ro yang dibangun pada tahun 1983 (berusia 38 tahun)
Dikutip dari vesselfinder.com Kirana IX adalah kapal kargo penumpang/Ro Ro. Kapal ini sudah berusia 38th ini diberi nama KIRANA IX th 2011 oleh PT Dharma Lautan Utama 2011. Sebelumnya bernama Kosado Maru dan YAKUSHIMA MARU registrasi pemilik Sado Kisen Kk
Dalam catatan sejarahnya KM Kirana IX adalah kapal motor yang terbakar di Gapura Surya Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada 28 September 2011.
Kapal yang memiliki panjang 119 meter dan lebar kira-kira 20.4meter ini mampu membawa kapasitas 9168 gross tonase dengan draf 5.4 meter. Serta kecepatan maximal 12.3 knot atau 9.6 knot. ( sumber : https://idrora.blogspot.com/2021/04/melelahkan-perjalanan-surabaya.html
Posting Komentar untuk "Melelahkan, Perjalanan Surabaya Banjarmasin Via Kapal Laut"