Waspada Perangkap Syetan, Anggap Diri Sudah Saleh
WASPADA PERANGKAT SYETAN, ANGGAP DIRI SUDAH SALEH
Menjadi orang soleh dan solehah idaman umat muslim, kadang mendapat predikat orang saleh, baik saja sudah senang. Bayi baru lahirpun di doakan semoga menjadi anak yang saleh/salehah. Apa dan siapa sebenarnya orang saleh itu?
Shalihin adalah bentuk plural dari shalih. Ibnu Hajar berkata, “Shalih sendiri berarti,
الْقَائِم بِمَا يَجِب عَلَيْهِ مِنْ حُقُوق اللَّه وَحُقُوق عِبَاده وَتَتَفَاوَت دَرَجَاته
“Orang yang menjalankan kewajiban terhadap Allah dan kewajiban terhadap sesama hamba Allah. Kedudukan shalih pun bertingkat-tingkat” (Fathul Bari, 2: 314).
Orang saleh bisa kita temukan dimana pun di muka bumi ini.. Orang soleh sering dimaknai adalah seseorang yang saleh ukhrawi, yakni kesalehan yang lahir dari keimanan, rajin ibadah, relijius, sopan, menciptakan keadilan, keteraturan, kedamaian, kemajuan dan kemakmuran. Ia juga selalu memperhatikan aturan-aturan dan hukum agama, seperti halal dan haram, atau wajib dan sunnah.
Waspadai Perangkap Menganggap Diri Sudah Soleh, Lebih Baik Dari Orang Lain
Dalam kajian Islam oleh Ustadz Maududi Abdullah Lc tentang Benahi Hati Luar Dalam, Hati-hati terhadap perangkap setan yang menganggap diri sudah soleh. Hanya karena sudah rajin ngaji, rajin sholat, melakukan amal soleh, berbuat baik muncul perasaan menganggap diri sudah soleh, lebih baik, lebih benar dari orang lain. Inilah penyakit hati yang harus dibenahi, jangan tertipu dengan amalan zohir sebab tidak ada yang tahu apakah dosa kita sudah diampuni Allah SWT, apakah ketaatan dan amal ibadah kita sudah diterima olehNYA.
Kesolehan seseorang tidak bisa diukur dari zohir / luar, baik itu ibadahnya, pakaiannya, hanya Allah saja yang tahu apakah kita termasuk orang soleh. Simak selengkapnya video tausiah dari ustadz Maududi Abdullah berikut ini. Semoga kita tidak hanya sibuk memperbaiki zohir, penampilan luar kita, namun yang lebih utama perbaikan hati kita. Dan Allah hanya melihat batin kita. " Seseorang itu tidak dikira sebagai orang yang soleh sekalipun banyak ibadahnya, kalau ia suka menyakiti orang lain ", kata Syeikh Muhd Zainul Asri. Tidak perlu berkecil hati bila dianggap belum soleh
كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِى نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا
Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah peribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri hati
لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ
فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah lelah agar tampak baik di mata orang lain. Cukuplah dengan redha Allah bagi kita, sungguh mencari redha manusia adalah tujuan yang tidak akan pernah tercapai. Sedangkan redha Allah, destinasi yang pasti sampai, maka tinggalkan segala upaya mencari keredhaan manusia, dan tumpukan saja pada redha Allah
Posting Komentar untuk "Waspada Perangkap Syetan, Anggap Diri Sudah Saleh"