Raih Kesempurnaan Ibadah Puasa Dengan Puasakan Hati, Puasa Mata, Puasa Lisan
Ramadhan tak hanya puasa dari makan dan minum, untuk meraih kesempurnaan beribadah baiknya mengajak anggota tubuh lainnya ikut berpuasa, membersihkan racun batin dan pikiran agar tak mengurangi nilai spritual
Rasulullah bersabda yang artinya
" Puasa itu bukan hanya dari makan dan minum, namun puasa itu juga dari laghwun (hal yang tidak bermanfaat) dan rafats (semua perbuatan yang buruk). Jika ada orang yang mencelamu atau berbuat suatu kebodohan kepadamu, maka katakanlah: saya sedang berpuasa“
Puasa Hati
Setiap mahluk mempunyai hati, ada hati yang hidup yang memancarkan cahaya taqwa atau iman, ada juga hati yang mati didalamnya banyak kerusakan dan kehancuran. Hati menjadi pokok dari segala hidayah, perlunya kita mempuasakan hati, yaitu dengan membersihkannya dari berbagai penyakit syirik, polusi akidah, bisikan jahat, niat buruk dan berbagai pikiran kotor. Hati juga harus berpuasa dari kesombongan dan keangkuhan sebab orang sombong dan angkuh takkan mencium bau surga
Hati harus berpuasa dari sifat ujub, sifat yang ketika seseorang merasa dirinya lebih baik, lebih tinggi, lebih utama dari orang lain.Terapi penyakit ujub adalah dengan memperhatikan aib pada diri sendiri, sibuk dengan kekurangan diri dan keburukan yang tidak diketahui orang lain.
Sabda Rasulullah :
" Ada tiga perkara yang dapat membinasakan manusia ( hamba ), yaitu : sikap bakhil yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, kekaguman seseorang kepada diri sendiri " ( HR. Thabrani )
Hati pun harus berpuasa dari sifat dengki, karena sifat tersebut dapat memutus jalan seseorang menuju Allah.
Suatu hari Rasulullah memberitahukan para sahabat yang sedang berada di dalam mesjid tentang datangnya seorang laki-laki penghuni surga. Ketika lelaki itu ditanya apa yang menyebabkan masuk surga, lelaki itu menjawab, " Aku memang tidak punya amalan atau ibadah yang istimewa, aku hanya mempunyai rasa benci, iri, dan dengki kepada semua orang "
Setelah ditelisik, ternyata sahabat tadi memiliki satu amalan yang tidak dilakukan oleh sahabat Nabi yang lain, yakni " Memaafkan semua kesalahan orang lain sebelum tidur "
Puasa Telinga
Mempuasakan telinga adalah menjaga pendengaran dari kata kata kotor, porno dan menjauhi perkataan ghibah. Telinga juga harus dirawat dengan diajak mendengarkan nasihat, tilawah quran, dan ilmu, dilatih mendengar ta'lim
Rasulullah bersabda " bila kalian melewati taman diantara taman taman surga maka singgahlah " sahabat bertanya " apa itu taman surga ( didunia itu ) wahai Rasulullah? " Rasul pun menjawab " majelis-majelis ilmu "
Puasa Mata
Mata perlu dipuasakan dari pandangan hal tercela dan dibenci, juga menundukkan pandangan dari hal-hal yang membangkitkan syahwat, Mata dijaga, hati dan lisan juga terjaga
Dalam firman Allah yang artinya :
Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat " ( QS: An-nur;20 )
Pada surat An-Nur ke 31 Allah berfirman
" Katakanlah kepada wanita yang beriman ; Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya "
Dalam suatu riwayat dari Ali bin Abi Thalib ketika bepergian bersama Rasulullah, ditengah perjalanan, Ali memandang seorang wanita. Pada pandangan pertama, Rasul membiarkannya. Kemudian Ali memandang wanita itu lagi, Maka Rasulullah memalingkan wajah Ali dan bersabda " Wahai Ali, jangan kau ikutkan pandangan pertama dengan pandangan kedua. Sebab pandangan pertama adalah nikmat, dan pandangan kedua adalah maksiat "
Raih kesempurnaan ibadah puasa dengan mempuasakan hati, mata, lisan. Puasa yang sempurna menghasilkan hati dan lisan yang lurus. Semoga kita diberi kekuatan untuk menjadikan seluruh anggota tubuh kita berpuasa. Amin
Posting Komentar untuk "Raih Kesempurnaan Ibadah Puasa Dengan Puasakan Hati, Puasa Mata, Puasa Lisan"