*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berdamai Dengan Masa Lalu

Selalu ada orang berlalu lalang hadir dalam kehidupan kita. Ada yang melintas sesaat dan terlupakan, ada pula yang sempat berdiam lama tapi tak menimbulkan bekas, dan ada lagi seseorang yang kehadirannya dianggap tak berarti namun justru sulit terlupakan. Semua yang hadir tentu saja menimbulkan kesan dan pesan, sekecil apapun kehadiran mereka, tetap saja menjadi rangkaian cerita hidup terpatri dalam bingkai usang, bermakna dan memberikan pelajaran.
Begitu banyak cerita cinta yang pernah mengisi hidup seseorang. Cinta datang tak diundang, tiba-tiba hadir, datang dan pergi sesuka hati, meninggalkan kenangan indah dan pahit, tapi tetap saja ditunggu kehadirannya. Tidak ada yang tahu persis arti atau makna cinta yang sebenarnya, seperti kedatangannya tak terduga, bagaikan hembusan angin, abstrak tapi bisa dirasakan. Jika cinta ibarat angin atau udara lepas, tentu tidak akan banyak yang tersakiti karena cinta, tak akan ada cerita sendu dan bahagia, dan manusiapun tak perlu bersibuk diri belajar memahami arti cinta yang sebenarnya.

Banyak kata-kata bermakna cinta yang menggelitik hati. Ada yang bilang 'First love never dies' dan ada yang lebih keren lagi " kutunggu jandamu /  dudamu ". Kesan yang ditimbulkan cinta hampir tidak sama. Bahkan sekelas ahli filsafat / filosofi tidak bisa mendefinisikan 'cinta itu apa'!. Jika banyak yang patah hati karena cinta, bukankah cinta tidak pernah salah, harusnya kita sendiri yang bertanya 'mengapa aku harus menanam cinta' agar supaya tidak ada kata-kata ' aku menyesal pernah bertemu denganmu'

Dampak yang ditimbulkan cinta memang sangat luar biasa.Lalu apa jadinya apabila cinta yang telah lama padam  bangkit kembali hanya karena sebuah pertemuan yang tidak terduga?, tak bisakah kita menghindarinya, atau menikmati dan mencoba meraihnya kembali, atau malah membiarkan diri terlena dalam mimpi - mimpi lama yang entah kapan berakhirnya? Entahlah. Kenangan bisa saja muncul kepermukaan meski sekuat apapun pertahanan kita untuk menghindarinya. Menghapus kenangan menjadi bagian pekerjaan yang sulit dilakukan, apabila kita selalu mencoba mengais jejak -jejak waktu yang seharusnya ditinggalkan.

Kita bukanlah pengatur skenario cerita kehidupan. Kita juga tak mampu memutar perjalanan waktu. Tapi kita masih bisa memimpin diri sendiri, apakah tetap ingin hidup dalam sebuah kenangan, atau membuangnya jauh-jauh meski harus berat hati melepaskannya. Sangat jarang terjadi bila cinta lama bisa berubah menjadi sebuah persahabatan, yang ada malah sama-sama tenggelam dalam kenangan atau sama-sama saling mengingatkan untuk tidak ingin terlibat dalam sejarah masa lalu. 

Itulah pilihan, sakit memang, tapi kita harus tetap memilih. Jalan terbaik untuk melupakan seseorang yang pernah dicintai adalah jangan pernah menyakitinya. Kebencian tidak akan menyelesaikan masalah. Semakin kamu membencinya, semakin terjerat dirimu dalam kenangan. Semakin kamu menyakitinya, makin kuat hatimu untuk menjenguknya kembali. Berdamailah dengan masa lalu dan kesakitan-kesakitanmu,

Berusahalah untuk menghargai sebuah kenangan, tetaplah baik meski bukan untuk bersama kembali. Dia atau pun dirimu, hanyalah pengisi masa lalu, bisa jadi pernah bertemu ditempat yang salah, bisa juga berjumpa disaat yang tepat tapi sebagai tempat pembelajaran. Karena itu, berusahalah untuk selalu menghargai kehadiran seseorang, bisa jadi apa yang kamu anggap kecil dan rendah, justru kehadirannya sangat berharga setelah ia tak lagi disisimu. Jangan menyesal dan biarkan kenangan pergi meski hati tak memberi. (penghujung kemarau)

artikel lama Sepetember 2015 di perbarui

Posting Komentar untuk "Berdamai Dengan Masa Lalu"