Lidah Tidak Bertulang
Lidah menjadi salah satu sumber kekuatan. Ibarat jembatan, ia menjadi penghubung satu dengan yang lainnya. Bagi mahluk Allah yang sempurna, lidah menjadi alat komunikasi paling sempurna dalam menyampaikan risalah hati dan permasalahan. Apalah artinya mulut jika lidah saling tidak berkorelasi
Yang sering terjadi bukan lidah yang tidak bisa sempurna dalam berbicara, tapi kita sendiri yang belum mampu menyempurnakan lidah bicara pada tempatnya, pada waktunya, sesuai porsinya. Tidak bisa di pungkiri, seringkali satu ucapan saja bisa mengundang konflik berkepanjangan, disebabkan kita tak berhati-hati menjaga lidah/lisan.
Menjaga lidah tidak harus butuh jenjang pendidikan tinggi, bukan pula identik dengan keturunan dan marga siapa. Allah juga tidak pernah memilih hamba yang mana yang harus dikarunia lidah. Seperti misalnya persepsi orang bahwa keturunan jawa, biasanya bicara lembut dan sopan, orang marga Batak bicara keras, dan lain sebagainya.
Kenyataannya, tidak semua orang Jawa bisa menjaga lidah,mampu berbicara santun. Banyak orang Batak bisa menjaga lidah meski intonasi suaranya tinggi. Ternyata, Mendidik lidah agar berbicara baik dan berfaedah harus dibangun dari diri sendiri. Berkacalah pada diri bagaimana jika mendapat perlakuan kurang nyaman dari hardikan mulut orang lain. Lidah yang tidak terkontrol akan menjadi identitas diri dalam pandangan manusia lain
Jangan salahkan lidah jika membuat sengsara diri. Lidah tidak pernah salah, lidah hanya butuh hati/ keimanan yang baik agar ketika berucap tidak melulu di permasalahkan. Saya sendiri juga iba dengan nasib Lidah, mengapa setiap kali orang salah bicara, ingkar janji, ngalor ngidul.. kok selalu lidah yang disudutkan " Dasar Lidah tidak bertulang, Hati-hati jaga Lidah, dsb".
Posting Komentar untuk "Lidah Tidak Bertulang"