*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Saat Kemarau Datang

Kemarau kali ini menggantung di persada bumi. Titik embun kini berganti asap, ranting sudah tak lagi rimbun, daun berguguran hingga mata air kering dimana-mana. Sinar mentari yang biasanya tampak merah merona kini ditutupi kabut asap dari hutan yang dibakar paksa oleh tangan-tangan yang sudah kehilangan rasa.
Berapa banyak  orang yang tersakiti karenanya (asap), kekeringan tak hanya menyengsarakan manusia, juga habitat disekitar kita.  jutaan asa terselip dari tiap doa, berharap hujan membasahi jiwa, kembali berdamai dengan bumi yang sudah penuh dosa.

Kemarau sering hadir berkepanjangan, akibat kita tak lagi ramah pada pemilikNya. Kemarau tak ubahnya seperti kita. Kering kerontang dari ilmu Allah, tandus  amal ibadah, gersang hati, dan mungkin saja isi dompetpun ikut di kemaraukan. Lalu, apalagi yang harus kita tuntut dari Allah, bila menjaga yang sedikit saja tidak bisa, Bumi yang seharusnya kita jaga sudah berbalik arah menjadi bumi yang menjagakan kita. Bumi yang memang miliknya sang pencipta, seakan kita yang memiliki bumi untuk di porakporandakan. Untung saja kita hidup di bumi dengan rata-rata ketinggian badan tak mencapai gunung dan pohon kelapa, hingga kita tak punya nyali mengatur langit dan menguasai belahan luar angkasa

Seperti sabarnya Allah menunggu kita bertobat, seperti itulah kita harus sabar mengharap kemarau cepat berganti. Hujan akan datang menghampiri pada waktu yang tepat, yang akan menyampaikan rindu kita terhadap bumi yang damai. Setiap musim selalu ada makna, biarkan saat kemarau datang kita jadi belajar bagaimana memakmurkan bumi, belajar menjaga airmata tidak menetes akibat dosa, belajar berbagi kasih agar jiwa tak lagi gersang, belajar bahwa Allah yang mengatur kita bukan sebaliknya. Kemarau adalah cermin kita, mari ber-intropeksi diri apakah kita sudah mengalami kemarau ilmu, kemarau hati, kemarau amal ibadah? Wallahualam. Saat kita yakin "Pasti Kemarau Pergi Berganti", semoga bersih pula hati kita dari gersang dan berdebu.

Posting Komentar untuk "Saat Kemarau Datang"