Wilayah dan Seni Budaya Sumatera Selatan
Sumatera Selatan, kota Palembang khususnya memiliki wilayah dan seni budaya yang tidak terlepas dari sejarah berdirinya. Secara administratif Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari 10 (sepuluh) Pemerintah Kabupaten dan 4 (empat) Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan Desa / Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten / Kota tersebut sebagai berikut
Kab. Ogan Komering Ulu ( Ibukota Baturaja)
Kab. OKU Timur ( Ibukota Martapura)
Kab. OKU Selatan( Ibukota Muara Dua)
Kab. Ogan Komering Ilir ( Ibukota Kayu Agung)
Kab. Muara Enim ( Ibukota Muara Enim)
Kab. Lahat ( Ibukota Lahat)
Kab. Musi Rawas ( Ibukota Lubuk Linggau)
Kab. Musi Banyuasin ( Ibukota Sekayu)
Kab. Banyuasin ( Ibukota Pangkalan Balai)
Kota Ogan Ilir ( Ibukota Indralaya)
Kota Palembang ( Ibukota Palembang)
Kota Pagar Alam ( Ibukota Pagar Alam)
Kota Lubuk Linggau ( Ibukota Lubuk Linggau)
Kota Prabumulih ( Ibukota Prabumulih)
Jumlah desa di Sumatera Selatan sebanyak 343. Dan Jumlah kecamatan sebanyak 149 buah. Dengan jumlah penduduk sekitar 6,7 juta jiwa (3,29 %) sedangkan Kota Palembang dibagi ke dalam 16 kecamatan dan 107 kelurahan, kecamatan-kecamatan tersebut yaitu:
Pakjo
Ilir Timur I
Ilir Timur II
Ilir Barat I
Ilir Barat II
Seberang Ulu I
Seberang Ulu II
Sukarame
Sako
Bukit Kecil
Kemuning
Kertapati
Plaju
Gandus
Kalidoni
Alang-alang lebar
Sematang Borang
Kesenian Sumatera Selatan
Ada sejumlah seni tari yang menggambarkan khas budaya sumatera selatan, dimana setiap tarian memiliki ciri khas, kapan dan dimana tarian tersebut akan digelar, dua diantaranya sbb:
TARI GENDING SRIWIJAYA
Tarian ini digelar untuk menyambut para tamu istimewa yang bekunjung ke daerah tersebut, seperti kepala negara Republik Indonesia, menteri kabinet, kepala negara / pemerintahan negara sahabat, duta-duta besar atau yang dianggap setara dengan itu. Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijaya, tarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.
Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik pengiring ini sudah lebih banyak digantikan tape recorder. Dalam bentuk aslinya musik pengiring ini terdiri dari gamelan dan gong. Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.
TARI TANGGAI
Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya
DUL MULUK
Dul muluk adalah salah satu kesenian tradisional yang ada di Sumatera Selatan biasanya seni Dul Muluk ini dipentaskan pada acara yang bersifat menghibur, seperti pada acara : pernikahan pergelaran tradisional dan panggung hiburan
Lagu Daerah Sumatera Selatan
Anak Lumang
Angkanya Delapan
Badai La Jauh
Berbotoi-Botoi
Bujang Bringit
Dirut
Edy Musa – Tebo Kabeak
Gadis Ale
Gending Sriwijaya
Hera Sofian – Ribu Ribu
Idup Nak Ratau
Jang Penante
Jibek Weo
Karel &Hera Sofian – Dirut
Katak
Melati Karangan
Mengetem
Menyesoa2
Muker Janyei
Nak Ratau
Nasib
Nasib La Malang
Pangkalan Umbak
Pantun Muda Mudi
Pempek Lenzerh
Petang-Petang
Sayang Selayak
Seinggok Sepemunyian
Sungai Suci
Ting Bedeting
Lagu Daerah Kabupaten OKU
Tinggal Posay (Tinggal Sendiri)
Kabiansa Nyak Bujanji (Hari ini Saya Berjanji)
Ombay Akas (Nenek Kakek)
Di unggak Ijan (Di atas Tangga)
Hip-hop Komering.
Palembang Darussalam
Yaa Saman
Pempek Lenjer
Pembarab
Petang lah Petang
~~~~~~~ various sources and http://www.sumselprov.go.id ~~~~~~~
Posting Komentar untuk "Wilayah dan Seni Budaya Sumatera Selatan"