*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bangkit dari Keterpurukan



What we do does not define who we are. What defines us is how well we rise after falling ( by author unknown ). 
"Apa yang kita lakukan tidak mendefinisikan siapa diri kita. Yang mendefinisikan diri kita adalah seberapa cepat kita bangkit setelah jatuh." Pada titik-titik tertentu, kita semua mungkin sempat bertahan pada pengalama-pengalaman yang tampaknya kurang menyenangkan. Tak satupun dari kita kebal dari situasi tersebut. Ketika dihadapkan dengan tantangan yang tampaknya luar biasa, keraguan yang bisa memasuki pikiran, bahkan bisa menggantikan keyakinan, seakan menutup pintu kesempatan kita untuk menangani tantangan apa pun yang ada di hadapan kita.

Ibarat sakit demam, yang dirasa tidak cuma suhu panas tubuh  meninggi tapi  juga disertai sakit kepala dan perasaan kurang nyaman lainnya. Seperti itu pula ketika kesulitan datang, ia menghampiri dengan cara yang berbeda tapi tampak beruntun disertai beragam kesulitan lainya. Dan tak kalah menariknya, berbagai rasa berkecamuk menghantam hati kita, akan menjadi sangat sulit untuk menerima keindahan hidup yang masih berlimpah tepat di samping penderitaan yang dirasakan, pabila kita tidak mampu mengendalikan ego.. Sebab dalam diri kita sebenarnya ada dua orang, pertama adalah ego, dan yang lain adalah rohani diri kita. Untuk mengakses kesadaran spiritual yang lebih tinggi ini, perlu untuk mengontrol ego, memasukkannya ke dalam tempat yang tepat.

Waktu bisa saja kurang bersahabat, hidup ada saatnya di selimuti kegelapan.Walau bagaimanapun, tanggapan kita terhadap kesulitan jauh lebih penting daripada merenungi apa yang tengah terjadi. Tanggapan kita akan menetukan akan menjadi siapa diri kita. Jika kita ingin maju, hidup mungkin akan mendapatkan ujian yang lebih sulit. Semakin menakutkan tantangan maka makin besar pula hambatan, namun makin banyak potensi kita menjadi pribadi yang tumbuh

Mustahil ada seseorang yang mampu tumbuh berkembang, mencapai kesuksesan tanpa adanya rintangan sebelumnya. Gagal, terjatuh justru akan memberikan kita energi untuk mendorong diri kita ketingkat yang lebih tinggi. Kesulitan yang dihadapi dapat menjadi sumber kekuatan yang memungkinkan kita untuk naik diatas kesulitan itu. Seperti kata Albert Einstein  "Di tengah setiap kesulitan terletak kesempatan". Banyak masalah yang tidak masalah sama sekali sebab mereka hanyalah tantangan dimana solusinya belum terealisasikan. 

Sungguh luar biasa Tuhan mengatur segalanya, Terkadang Allah memberi nikmat lewat musibah yang dahsyat, dan menguji sebagian kaum dengan berbagai nikmat. Jangan biarkan diri  dibebani oleh keterbatasan yang ditetapkan oleh pengalaman duniawi ini. Ingatlah selalu bahwa kita adalah makhluk spiritual yang memiliki pengalaman manusia hanya sementara, bukan sebaliknya. Peristiwa-peristiwa tak mengenakkan yang menimpa itulah yang akan mengajarkan kita bagaimana menikmati anugerah.

Bangkitlah dari Keterpurukan
Teruslah bergerak dan tetaplah berkarya

Posting Komentar untuk "Bangkit dari Keterpurukan"