Yuk Benahi Diri Bersihkan Hati - Sebelum Tangan dan Kaki Bicara
Pada waktunya nanti, esok,lusa atau kapan dan dimanapun jua, kita akan memainkan ending dari sebuah cerita. Peran apapun yang kita mainkan selama hidup didunia, akan menentukan bahagia atau tidaknya kita menutup drama kehidupan. Satu kepastian yang tak bisa dihindari, kematian tetap menguntit kemanapun kaki melangkah, seperti bayang-bayang, setia menemani diri siang dan malam.
Hidup seperti musafir, melangkah mengikuti arus kehidupan. Selama tubuh masih kuat menahan beban nafsu duniawi, perbekalan tentu saja perlu dipersiapkan untuk mencapai satu tujuan. Masih ingatkah kita sebelum berangkat kesekolah harus mempersiapkan buku penuntun dan alat tulis lainnya seperti buku tulis,pena, penghapus, dll. Kita butuh buku penuntun sebagai pemandu dalam beraktifitas, kita perlu pena / pensil untuk menuliskan sejarah pada buku catatan diri. Cerita memang tak pernah sempurna, meski sekuat apapun kita hapus catatan yang berlumur noda.Ketika buku diri sudah tak mampu lagi menampung catatan hidup, saat itulah ada laporan yang perlu kita pertanggung jawabkan. Semua anggota tubuh sibuk berbicara, tidak satupun yang terlewatkan. Sehelai rambut yang dahulunya kita hiasi dengan berbagai merk dan wewangian meski tahu asal usulnya,halal atau haram, tak mampu menyembunyikan bau busuk akibat pola tingkah kita. Bahkan tiap-tiap jari tangan dan kaki saling melengkapi pembicaraan, menyempurnakan pertanggung jawaban dengan menunjukan sebuah hati tempat semuanya bermuara. Ya, dari hati semuanya bermula.
Kita memang tak pernah sempurna. Setiap hari masalah dan keperluan bertambah, umur bertambah maka kekuatanpun semakin hilang., tapi kewajiban tak pernah berkurang. Bila ilmu dan iman tidak bertambah, biasanya stress dan derita yang bertambah. Padahal segala keperluan manusia itu sudah diurus Allah SWT. Hanya saja kita sering mengambil pilihan keliru yang menyebabkan diri menjauh dari pemeliharaan Allah SWt. Ada alasan dari setiap kejadian, ada hikmah dari setiap peristiwa, ada kaitan antara satu perjalanan dengan yang lainnya. Datangnya pemberian Allah SWT kepada kita tidak harus sama persis dengan keinginan atau permintaan kita yang lebih sering dilatarbelakangi hawa nafsu.
Selagi masih ada waktu dan kesempatan, mari kita sibuk benahi diri bersihkan hati. Berhentilah memikirkan dosa tapi pikirkan hal-hal baik yang akan kita perbuat untuk menggantikannya. Merubah sifat memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi jangan jadikan kata tersebut sebagai sebuah alasan. Jika kita masih menetap pada suatu sikap yang kurang baik, sama saja mempersusah diri kita untuk berubah, karna sebenarnya tak ada hal yang sulit jika kita mau terus berusaha. Janganmenyalahkan keadaan, karena itu hanya akan semakin memperburuk keadaan kita.
semoga bermanfaat dan mari kita berbenah
Posting Komentar untuk "Yuk Benahi Diri Bersihkan Hati - Sebelum Tangan dan Kaki Bicara"