*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

surat untuk anakku

Anakku.
Manakala surat ini sampai padamu,bacalah ia sebagai curahan hati ayah.
Ayah tak bisa lahirkan  kata-kata teratur  melalui tajamnya lidah.
Khawatir dalam keterbatasanku terlontar kata yang salah.
Yang akan membuatku tak bersikap sebagai orangtua.

Kini engkau hidup di zaman yang bergitu berbeda.
Dimana  kebenaran agama Ilahi  dianggap salah.
Mereka yang berharta banyak akan berkuasa.
Sedang penegak kebenaran akan dipenjara.

Anakku, lihatlah perilaku aneh yang berkembang disekitarmu saat ini.
Terhadap orang tua anak-anak sudah menjadi begitu berani.
Keberkatan karena patuh tidak  dianggap penting lagi.
Dan kemuliaan hidup  dipandang  dari segi materi.

Agama?bukan lagi menjadi acuan untuk perbuatan.
Tapi hanya dijadikan upacara  di persedekahan.
Yang taat ibadah menjadi bahan  cemoohan.
Yang menjalankan sunnah dijadikan kejaran.

Anakku, percayalah bahwa dajjal telah hadir.
Ditandai dengan kebenaran yang kini dipelintir.
Dianggap teroris mereka yang membela tanah air.
Terhadap kebohongan di media umat seakan tersihir.
Percayalah permainan canggih sengaja diciptakan.
Agar masa  mudamu yang   berpotensi terlewatkan.
Supaya cara berfikirmu akan menjadi mudah dikendalikan.
Dan waktumu habis untuk bermain dan terjauh dari  Alquran.

Setiap saat engkau akan dibombardir gambar berbau syahwat.
Yang akan  membuat  keinginan  nafsumu  dominan dan kuat.
Yang akan menyita separuh ingatanmu pada dominasi tentang aurat.
Dan jadilah hati dan fikiranmu dikendalikan oleh cara berfikir orang barat.

Anakku, percayalah keberanian, kerja keras, dan kekuatan adalah utama.
Dan kekuatan iman pada ajaran agama Ilahi menjadi sumber pertama.
Kombinasi keduanya akan memberikan kekuatan yang tak dinyana.
Agar kembali umat pilihan  ini jaya dan menjadi penguasa dunia.

sebuah renungan terbaik untuk kita semua
Oleh   Hamdi Akhsan

1 komentar untuk "surat untuk anakku"