*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Andai Dosa Itu Berbau

Segala sesuatu yang menimbulkan bau busuk tentu saja sangat dihindari semua orang. Sengatan bau, kotor dan membawa penyakit meskipun itu kecil, selalu menyisakan ketidak nyamanan untuk mendekatinya, lalu sebisa mungkin menghindar darinya. Ya, siapa juga yang mau dengan bau busuk yang meninggalkan penyakit. Akan tetapi ada juga bau yang sangat menyengat tapi disukai oleh manusia, seperti terasi, jengkol, meski bau tetap disukai manusia karena memberikan banyak manfaat.
Lalu, bagaimana jika Allah SWT menjadikan dosa itu berbau? Masih adakah manusia ingin terjerumus dalam kubangan dosa? Tak bisa dipungkiri bahwa manusia tempatnya lalai, manusia sangat menyukai aktifitas diluar norma agama, bahkan meskipun terus menerus di-ingatkan, tetap saja pelanggaran itu semakin dinikmati, hingga pintu hidayah sulit menembus ruang hatinya yang sudah kebal oleh maksiat dan dosa. Suatu dosa yang awalnya sulit dilakukan, namun jika terus menerus dilakoni, sulit bagi dirinya menerima kebaikan dan peringatan yang menghampiri hidupnya. Mungkin saja manusia pintar menutupi aib keburukannya dengan melakukan amal sholeh, bukankah yang menciptakan manusia itu sendiri lebih maha pintar menutup dan membukakan aibnya kapan saja IA suka. Sengatan bau dosa manusia, akan terlihat nanti dialam kubur, dimana manusia melihat semua maksiat atau amal buruknya menjelma menjadi mahluk jelek dan berbau busuk.

Ya, andai saja ghibah ( gosip, membicarakan aib orang lain), sindiran, hinaan, cacian mendatangkan bau busuk, Masih adakah orang yang mau bicara dengan kita? Jika mata yang digunakan melihat barang yang haram, berubah menjadi merah darah, korengan dan berbau busuk? Masih adakah orang yang mau bertemu dan menatap kita? Bila saja telinga digunakan untuk mendengar aib-aib orang lain mengeluarkan nanah, masih adakah orang yang mau membisiki kita? Kalau saja makanan haram yang kita makan membuat keringat berbau got dan comberan, Masih adakah orang yang mau mendekati kita? Andai riya / pamer, sombong / takabur, dengki, mengeluarkan bau busuk, masih adakah orang yang mau menghormati kita?

Tak ada manusia yang suci dari dosa. Sejatinya, ketika didalam kubur, manusia akan melihat semua amal buruknya menjelma menjadi mahluk jelek dan berbau busuk. Betapa besarnya kasih sayang Allah SWT kepada manusia. Sesungguhnya Allah tidak menghendaki manusia celaka. Andai kita hitung, ternyata yang diharamkan Allah jauh lebih sedikit daripada yang dihalalkan. Allah masih berbaik hati menutupi dosa-dosa, aib dan semua kesalahan kita. Apa jadinya bila Allah menampakan hakikat diri kita sebenarnya dimata sesama manusia?

Seuntai nasehat berikut ini, semoga mampu menyinari hati kita yang sudah mulai padam
" Pertolongan Allah akan tertutup dari seorang hamba dalam enam keadaan :
- Sibuk denga nikmat tanpa mensyukurinya
- Bersemangat menuntut ilmu tapi lupa mengamalkannya
- Bersegera melakukan dosa dan menunda tobat
- Bangga berteman dengan orang shahih tanpa mencontoh apa yang mereka lakukan
- Bersemangat mengejar dunia, lupa bahwa ia akan meninggalkanya
- Berpaling dari akhirat, padahal ia akan mendatanginya
 - Syafiq bin Ibrahim - (inspiring : MQ)

Posting Komentar untuk "Andai Dosa Itu Berbau"