*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

ketika harus memilih

Dulu aku pernah berfikir, bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan.

Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku,
bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.

Dulu aku pernah berfikir, setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing.

Sekarang aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

Dulu aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya.
Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yang bertaqwa. Manusia yang sanggup taat kepada aturan main Allah dalam menjalankan hidup dan kehidupannya.

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat sindiran yang disengaja untuk menyakitiku.

Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa Allah tetapkan akan ada pemindahan pahala dari mereka untukku, saat jika aku mampu bersabar.
Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh di mata Nya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

Dulu aku yakin, dengan hanya khatam Al Qur'an berkali kali maka jiwaku akan tercerahkan.
Sekarang aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.

Ketika aku harus memilih, bantu aku Yaa Rabbi, untuk selalu memilih yang benar dimata Mu. dan bukan sekedar benar di mata makhluk-Mu saja. Ijinkan dan mudahkan aku Yaa Rabb. Sesungguhnya Engkaulah penggenggam semua keputusan apapun di seluas alam semesta ini, Aamiin.


sumber :  kata-kata hikmah

4 komentar untuk "ketika harus memilih"

  1. Waktu dan pengalaman, dengan waktu orang terus di hadapi banyak pilihan, dengan pengalaman orang bisa dan ingin menjadi lebih baik dari pengalaman yang kurang baik terdahulu.

    BalasHapus
  2. yaa.. benar...posting diatas sesuai dgn yg sy pernah alami..dgn nge-blog, sy jd makin belajar menyikapi hidup dg arif, hidup cuma sesaat..trims..bny frens

    BalasHapus
  3. Mari teruskan berinovasi dan berbagi melalui blogging! Semoga dengan niat baik aktifitas blogging selalu mendapatkan berkah amin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama-sama..mari bersodaqoh melalui ilmu dan nasehat-menasehati..dengan nawaitu Lillahita'ala..trims ut kunjungannya

      Hapus