Anak adalah Anugerah dan Ujian
Tidak ada kebahagiaan sebuah rumah tangga kecuali hadirnya seorang anak ditengah-tengah mereka. Kelahiran seorang anak menjadi moment berharga bagi pasangan yang menikah, sebab anak menjadi bukti nyata bahwa sebuah pasangan bisa dikatakan sehat dan tidak mandul. Meskipun tidak semua orang tua diberikan kepercayaan oleh Allah dengan menitipkan anak pada umatNYA, kenyataan lainnya tidak semua orang tua mampu menjadi ibu dan bapak yang baik bagi anak - anaknya.
Seperti kata pepatah ' Anak bagaikan pohon rambat. Jika pohon rambat dibiarkan tumbuh sekehendak hatinya, maka akan tumbuh ke segala arah, tanpa tujuan, tak sedap dipandang dan akan mengganggu disekitarnya. Tetapi jika diarahkan dan dibentuk, maka akan tumbuh sesuai dengan apa yang kita arahkan, dan keindahan yang terpancar akan berguna dan memukau bagi sekitarnya.
Setiap anak lahir dalam keadaan suci, belum memilki noktah merah disekitar matanya,tatapan lugu dan aura terang terlihat jelas dimukanya, itulah pertanda dari sebuah hati yang bersih, belum mengenal warna dunia. Setiap anak terlahir dengan keistimewaan dan kekurangan yang dimilikinya, ibarat sebuah kertas putih, tulisan pertama yang dikenal seorang anak dari kedua orang tuanya. Anak sebagai peniru paling ulung, sudah selayaknya mendapatkan keteladanan dan kasih sayang yang cukup, agar ia bisa memberikan catatan yang baik bagi lingkungan dan sejarah berikutnya.
Yang perlu kita renungkan, tujuan menikah adalah membentuk keluarga bahagia, sembari meminta pertolongan Allah untuk diberikan keturunan. Hanya saja, ketika seorang anak telah hadir, banyak orang tua lupa dan lalai mendidik anak-anaknya, bahkan mereka lebih memikirkan karier dan materi, hingga anak dibesarkan oleh orang lain. Tentu saja pendidikan dan kasih sayang yang diberikan orang tua tentu tidak sama dengan perhatian yang diberikan orang lain, dan hati seorang anak mencerna dan menilai dari sebuah tindakan.Kita harus ingat, pendidikan pertama bagi seorang anak adalah dari lingkungan keluarganya.
Itu sebabnya mengapa anak-anak kadang tumbuh liar, kurang pengetahuan agama dan minim adab sopan santun, mereka mencari sesuatu yang hilang yang tidak didapatkan dari kedua orang tuanya. Padahal seorang anak hanya meminta waktu dari kesibukan orang tuanya, materi bukanlah hal utama bagi perkembangan jiwa mereka. Anak membutuhkan perhatian, pendampingan lebih dari yang kedua orang tuanya kira, supaya ibu dan ayahnya tidak menjadi orang tua yang 'jauh', ketika mereka sedang bingung, ragu harus mengambil keputusan, agar yang terlintas dihati mereka adalah bertanya pada orang tuanya bukan mencari pelampiasan ditempat lain.
Menikah bukan hanya masalah mampu mencari uang, walaupun ini juga penting, tapi bukan salah satu yang terpenting. Seorang suami / bapak bekerja keras membanting tulang memeras keringat untuk mencari rezeki yang halal tetapi ternyata tidak mampu menjadi pemimpin bagi keluarganya. Seorang istri / Ibu, diharapkan mampu menjadi pengasih dan pendidik yang baik ketika dirumah, apa artinya wanita karier dan sukses tetapi gagal membangun anak dan keluarganya
- Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. [HR. Bukhari].
- Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. (Qs. at-Tahriim: 6).
- Orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik perlakuannya terhadap keluarganya. Sesungguhnya aku sendiri adalah yang paling baik diantara kalian dalam memperlakukan keluargaku. [al-Hadits]
Posting Komentar untuk "Anak adalah Anugerah dan Ujian"