Penyebab calon jamaah haji gagal berangkat ketanah suci Mekkah

Hampir setiap tahun calon jamaah haji diseluruh dunia terus meningkat, begitupun calon jamaah haji Indonesia, harus menunggu bertahun-tahun lamanya agar bisa menunaikan ibadah haji. Bisa jadi anda yang mendaftar haji tahun ini, baru bisa berangkat kira-kira tiga - lima tahun kemudian. 

Bagi calon jamaah yang sudah mendaftar dan melakukan penyetoran uang untuk melaksanakan haji,   maka si calon jamaah harus bisa melihat no porsi resmi kuota haji Indonesia di Kemenag Haji http://haji.kemenag.go.id dan anda bisa mengetahui kapan anda akan diberangkatkan berhaji oleh pemerintah.

Namun permasalahannya, sangat disayangkan dalam setiap tahun selalu ada calon jamaah haji yang gagal berangkat. Karena itulah, bagi para calon jamaah haji Indonesia harap berhati-hati terhadap penawaran-penawaran mengenai haji plus yang bisa memberangkatkan anda "dengan segera" ke tanah suci. Akibat  persaingan bisnis, banyak tour dan travel haji yang hanya bisa menjanjikan tanpa memberikan kenyataan anda berangkat ke tanah suci.

Lalu apa penyebab calon jamaah haji gagal berangkat ketanah suci Mekkah?

1. Calon jamaah haji sakit, hamil, dan meninggal dunia sebelum keberangkatan.

2. Dindikasikan sejumlah biro perjalanan haji dan umroh tidak legal melakukan kegiatan. Biro-biro perjalanan yang tidak memiliki izin itu beroperasi seolah dapat mengurus visa dari Kedubes Arab Saudi. Namun ternyata setelah sampai batas waktu terakhir, visa tak dikeluarkan. Bukan hanya haji reguler saja yang terkena imbasnya, akan tetapi calon jemaah haji khusus (ONH Plus) tidak dapat berangkat menunaikan ibadah karena sejumlah biro perjalanan tak mendapatkan visa dari Kedubes Arab Saudi.

3. Calon jamaah menempuh jalur non kuota yang oleh Depag sering disebut haji romli ( rombongan liar ), jamaah haji ini tidak terdata di Depag namun bisa berangkat karena mengandalkan visa dari kedubes Saudi, pihak imigrasi tidak bisa mencegah "haji romli" ini hingga sekarang, kalaupun berhasil berangkat banyak yang terlantar di sana

4. Masalah kuota di Arab Saudi. Pada tanggal 9 dzulhijjah, seluruh jamaah haji diwajibkan sudah berkumpul di Arafah untuk melakukan wukuf. Wukuf di Arafah adalah inti dan puncak peribadahan haji, tiada sah haji seseorang tanpa wukuf di Arafah. Seperti dinyatakan Rasulullah saw, al hajju ‘arafah……Haji adalah wukuf di Arafah. Karena itulah, pemerintah Arab Saudi membatasi kapasitas kuota / jumlah jamaah haji yang hanya bisa menampung 3jt jamaah haji.

Kabar terakhir menyebutkan, pemerintah Arab Saudi  masih melanjutkan pekerjaan perluasan areal tawaf (Mataf) dan terowongan ke sumur zamzam dan diharapkan akan segera rampung dalam waktu cepat.Masjidil Haram di Kota Mekkah, Arab Saudi, dirancang agar dapat menampung kapasitas maksimal enam juta jemaah haji. 

Berbagi :