Tradisi dan Sebutan Lebaran Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia
Idul Fitri adalah hari raya umat Islam sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan Hijriyah.Biasanya pada tanggal tersebut, umat Islam melakukan shalat Ied bersama-sama di mesjid, di lapangan jika area ibadahnya tidak cukup menampung jamaah.
Penentuan 1 Syawal yang bervariasi/berbeda di setiap daerah dan negara berdasarkan peredaran bulan tersebut, karena itulah Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Di Indonesia sendiri, penetapan Idul Fitri ditentukan oleh pemerintah, namun beberapa ormas Islam menetapkannya berbeda.
Takbir mulai dikumandangkan setelah bulan Syawal dimulai. Di mesjid dan dijalan raya, gema takbir berkumandang menandakan hari kemenangan dimulai setelah 30 hari berpuasa Ramadhan. Sebelum menunaikan Salat Sunnah Idul Fitri, kaum muslimin juga diwajibkan membayar zakat fitrah sebanyak 2,5 kilogram bahan pangan pokok, atau juga bisa berupa uang. Jika zakat dibayarkan setelah shalat Ied hukumnya shodaqoh bukan zakat.
Tujuan dari zakat fitrah sendiri adalah untuk memberi kebahagiaan pada kaum fakir miskin. Setekah Shalat sunnah Ied 2 rakaat di sertai Khutbah dan dilanjutkan doa, kaum muslimin saling bermaaf-maafan, silaturahim/ khalal bi halal dengan sanak keluarga dan tetangga, kadang ada juga yang melakukan ziarah kubur. Hidangan khas lebaran Indonesia berupa ketupat, opor ayam/kuah ketupat dan macam jenis kue kering dan kue basah.
Bagaimana tradisi Lebaran Idul Fitri di beberapa negara?
- Di Malaysia, Singapura, dan Brunei, Idul Fitri dikenal juga dengan sebutan Hari Raya Puasa atau Hari Raya Aidil Fitri. Masyarakat di Malaysia dan Singapura turut merayakannya bersama masyarakat Muslim diseluruh dunia. Seperti di Indonesia, malam sebelum perayaan selalu diteriakkan takbir di masjid ataupun mushala, yang mengungkapkan kemenangan dan kebesaran Tuhan.Disini juga ada tradisi mudik dan pulang kampung serta pemberian uang oleh para orang tua kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan duit raya.
-Di Filipina, sebagian besar masyarakat tidak begitu familiar dengan perayaan ini,disebabkan umat muslim disini tidak sebesar di Indonesia. Namun, perayaan Idul Fitri sudah diatur sebagai hari libur nasional oleh pemerintah dalam Republic Act No. 9177 dan berlaku sejak 13 November 2002.
- Di Bangladesh, India, dan Pakistan (Asia selatan), malam sebelum Idul Fitri disebut Chand Raat, atau malam bulan. Orang-orang mengunjungi berbagai bazar dan mal untuk berbelanja, dengan keluarga dan anak-anak mereka. Para perempuan, terutama yang muda, seringkali satu sama lain mengecat tangan mereka dengan bahan tradisional hennadan serta memakai rantai yang warna-warni.
Cara yang paling populer di Asia Selatan selama perayaan Idul Fitri adalah dengan mengucapkan Eid Mubarak kepada yang lain. Anak-anak didorong untuk menyambut para orang tua. Didalam penyambutan ini, mereka juga berharap untuk memperoleh uang, yang disebut Eidi, dari para orang tua.
Di pagi Idul Fitri, setelah mandi dan bersih, setiap Muslim didorong untuk menggunakan pakaian baru, jika mampu. Sebagai alternatif, mereka boleh menggunakan pakaian yang bersih, yang telah dicuci. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Ied, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah di bulan Ramadan dengan penuh arti.
- Di Arab Saudi, tepatnya di Riyadh, umat Islam mendekorasi rumah saat Idul Fitri tiba. Sejumlah perayaan digelar seperti pagelaran teater, pembacaan puisi, parade, pertunjukan musik, dan sebagainya. Soal menu Lebaran, umat Islam di sana menyantap daging domba yang dicampur nasi dan sayuran tradisional. Hal ini juga terjadi di Sudan, Suriah, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.
- Di Cina, tepatnya di Xinjiang, perayaan Lebaran justru tampak meriah. Kaum pria mengenakan jas khas dan kopiah putih, sementara wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Seusai salat Idul Fitri, pesta makan dan bersilaturahim pun dilakukan.
Di Iran. Lebaran di Iran justru kurang semarak. Hal ini karena mayoritas umat Islam di sana adalah pengikut ajaran Syiah. Setelah salat Idul Fitri di masjid atau lapangan, mereka cukup melanjutkannya dengan acara silaturahmi bersama keluarga dan ditutup dengan acara pemberian makanan dari keluarga kaya kepada yang kurang mampu.
- Di Eropa, perayaan Idul Fitri tidak dilakukan dengan begitu semarak. Di Inggris misalnya, Idul Fitri tidak diperingati sebagai hari libur nasional. Kaum muslimin di Inggris harus mencari informasi tentang hari Idul Fitri. Biasanya, informasi ini didapat dari Islamic Centre terdekat atau dari milis Islam. Idul Fitri dirayakan secara sederhana di Inggris. Khotbah disampaikan oleh Imam masjid setempat, dilanjutkan dengan bersalam-salaman. Biasanya di satu area dimana terdapat banyak kaum Muslimin disana, kantor-kantor dan beberapa sekolah di area tersebut akan memberikan satu hari libur untuk kaum muslimin. Untuk menentukan hari Idul Fitri sendiri, para ulama dan para ahli agama Islam sering mengadakan rukyat hisab untuk menentukan hari raya Idul Fitri.
- Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram (dari bahasa Turki). Biasanya setiap orang akan saling mengucapkan "Bayramınız Kutlu Olsun", "Mutlu Bayramlar", atau "Bayramınız Mübarek Olsun". Pada Idul Fitri, masyarakat biasanya menggunakan pakaian terbaik mereka (dikenal sebagai Bayramlik) dan saling kunjung mengunjungi ketempat orang-orang yang mereka kasihi seperti keluarga, tetangga, dan teman-teman mereka serta menziarahi kuburan keluarganya yang telah tiada. Para anak-anak kecil juga biasa mendatangi rumah-rumah disekitar lingkungannya untuk mengucapkan salam, dimana mereka biasanya diberikan permen, cokelat, permen tradisional seperti Baklava dan Lokum, atau sejumlah kecil uang.
Di Amerika Utara. Umat Muslim di Amerika Utara pada umumnya merayakan Idul Fitri dengan cara yang tenang dan khidmat. Karena penetapan hari raya bergantung pada peninjauan bulan, seringkali banyak masyarakat tidak sadar bahwa hari berikutnya sudah Idul Fitri. Masyarakat menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan penghujung Ramadan dan permulaan Syawal. Orang Amerika Utara yang berada di wilayah timur bisa jadi merayakan Idul Fitri pada hari yang berbeda dibanding mereka yang di wilayah barat. Pada umumnya, penghujung Ramadan diumumkan via e-mail, website, atau melalui sambungan telepon.
Berikut ini sebutan Lebaran / Idul Fitri dibeberapa negara :
Idul Fitri, Hari Lebaran (Indonesia); Hari Raya Puasa, Hari Lebaran, Aidilfitri (Malaysia, Singapore, Brunei); Wakas ng Ramadan, Hari Raya Puasa (Philippines); Nonbu Perunaal (Tamil) Riyoyo, Riyayan, Rozar Eid Bengali, Ngaidul Fitri (Javanese); Boboran Siyam (Sundanese); Uroë Raya Puasa (Acehnese); Rojar Eid (Bangladesh); Ramazan Bayramı, Şeker Bayramı, Küçük Bayram (Turkish); Orozo Mayram (Kyrgyz); Rozi Heyt (Uyghur); Eid Nimaz (Sindhi); Korite (Senegal); Id (Uganda); Sallah (Hausa); Kochnay hi supAkhtar (کوچنی اختر) (Pashto); Eid-e Sa'eed-e Fitr (The Mirthful Festival of Fitr, Persian); Choti Eid (Urdu); Meethi Eid (Urdu); Cheriya Perunnal (Malayalam); Ramazanski bajram (Bosnian); Bajram (Albanian); Cejna Remezanê (Kurdish); Ramazanski bajram (Croatian); Рамазански бајрам (Serbian); Рамазан Байрам (Bulgarian);Ciid Yare (Somali); Id al-Fater (Ethiopia)
Artikel 2012 di revisi
(berbagai sumber n wikipedia)
Posting Komentar untuk "Tradisi dan Sebutan Lebaran Idul Fitri di Beberapa Negara di Dunia "