*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Selamat Tinggal Masa lalu


Pada akhirnya hidup hari ini dan esok akan menjadi masa lalu. Dan setiap kita adalah bagian dari masalalu, ada orang tua dan leluhur kita. Bangsa ini besar juga karena ada masa lalu. Kita berprestasi, punya jabatan dan memiliki harta banyak karena memang ada lompatan peristiwa yang terjadi sebelumnya, yaitu masa lalu

Banyak yang beranggapan bahwa masa lalu selalu berupa kejadian-kejadian kurang menyenangkan, berisi cerita-cerita kelam yang mengharu biru. Padahal pengertian dari kata masa lalu itu adalah rentetan peristiwa yang sudah lama berlangsung terjadinya, baik itu peristiwa yang membahagiakan maupun peristiwa yang menyayat hati. 

Mungkin kita pernah mengalami masa-masa sulit, masa dimana kita berada dalam ketidakberdayaan, lemah, terjatuh, frustasi atau malah patah hati. Apapun bentuk dari masa lalu, itulah sejarah hidup yang harus kita terima dengan ikhlas. Cerita berbias suram mungkin sulit dilupakan sebab bisa jadi itu berhubungan dengan harga diri, perasaan kita sebagai manusia biasa. 

Betapa kita kesulitan bangun membalut luka hati, menata masa depan akibat yang ditimbulkannya. Bahkan untuk mengingatnya sudah menimbulkan emosi tak terelakkan. Dan pada kenyataannya kita lebih mudah mengingat kenangan pahit ketimbang masa manis dan bahagia.
Tidak mudah memang melupakan semuanya, apalagi jika yang menggoreskan luka adalah orang yang kita kenal dengan baik, terekam jelas dalam memori  hingga sepanjang masa. Inilah hukum manusia, hukum tidak tertulis. Sekali melakukan kejahatan akan selamanya hidup dalam ingatan orang.

Lalu haruskah kita terus-menerus di bayangi masa lalu, akankah kita biarkan saja waktu terbuang percuma hanya karena kita belum bisa membalaskan sakit hati terhadap mereka yang sudah melukai hati kita. Nyamankah kita hidup dengan menyimpan dendam, benci, kemarahan yang kita tidak tahu kapan selesainya? Atau kita malu berubah karena kesalahan-kesalahan di masa lalu? Tentu jawabnya tidak. Kita harus berubah, karena hidup memang harus berubah. Kita-lah yang punya kendali atas hidup kita sendiri. Tidak seorang-pun yang mampu menolong kita kecuali diri kita sendiri

Sadarilah, betapa banyak orang menunggu kita gagal dan terjatuh!  Ada waktunya jeda membuang semua kesakitan yang bisa jadi membebani hati dan langkah. Sebab segala sesuatu yang terjadi atas kita sudah seijin Allah, tinggal bagaimana cara kita menganggapinya. Bisa jadi rentetan peristiwa kurang menyenangkan adalah cambukan dari kesalahan kita. Bisa pula Allah ingin membuat kita dewasa dan mengangkat derajat kita dari cara-cara yang tak pernah kita inginkan. Siapalah kita yang bisa mengatur segala sesuatu seperti yang kita inginkan 

Mari kita berdamai dengan masa lalu. Memaafkan adalah salah satu cara untuk membuat kita lebih nyaman melangkah. Paling tidak, dengan adanya masa lalu, kita bisa belajar bagaimana cara menghargai orang lain, belajar cara mencintai dan belajar bagaimana mengucapkan selamat tinggal, belajar  untuk tidak menjadi seperti orang yang melukai hati kita, dan tentunya belajar membuat hidup ini lebih berarti lagi.

Hidup ini terus melangkah, bukan kebelakang. Dan kita akan tertinggal jauh bila membiarkan diri tetap hidup di masalalu. Bukankah kita tak bisa mengubah peristiwa dibelakang. Terimalah masa lalu sebagai bagian sejarah terpenting dalam hidup kita, masa lalu biarkanlah ia berdiri dibelakang kita, ia hanya pantas untuk dikenang tapi tidak usah diulang. Ucapkanlah, Selamat Tinggal Masa Lalu

Posting Komentar untuk "Selamat Tinggal Masa lalu"