Mengapa Kalau Sakit Tidak Selera Makan

Mengapa sakit tidak selera makan

By Ustadz Zaidul Akbar

Manusia jika terus menerus mengikuti nafsunya maka manusia akan trus makan, ya khan? Karena makan adalah salah satu bentuk keinginan hawa nafsu manusia ( tidak masalah sepanjang terkontrol).

Yang menjadi masalah  adalah saat tubuh sudah sangat banyak kelebihan beban makanan, sedang tubuh memiliki kemampuan membersihkan sisa makanan tapi kemampuan itu tidak bisa dipakai, sedang tubuh harusnya di istrihatkan dulu dari masuknya makanan, dan seandainya kemampuan itu terpakai di tubuh maka efek ini terjadi

“semua sistem akan ter-reset, hormon, organ, pergantian sel baru, dimakannya sel sel rusak , sel sel tumor yang di non aktifasi, kebahagiaan yg muncul dari dalam diri , wajah berseri, tubuh menjadi lebih kuat dan segar, toksin di luruhkan” Dan itu semua karena istirahat makan tadi.

Pertanyaannya gimana caranya Allah mengatur agar manusia bisa mendapatkan benefit efek tadi?

1. Dengan kasih sayangNya

Yaitu sakit, dah banyak yang bahas manfaat dari sakit, termasuk dicabutnya selera makan sehingga tubuh istirahat dari makan sesukanya, makanya sakit itu rahmat

2. Di buat aturan tidak makan seperti puasa Ramadhan agar manusia merasakan efek luar biasa dari istirahat tadi, dan dibuat tidak tanggung tanggung efek yang akan dirasakan karena 30 hari tidak makan di waktu makan normal, masyaa Allah

Allah berfirman 

….. وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui ( Albaqarah : 184)

3. Dengan kesadaran keimanan, dengan cinta kepada Robbnya, dengan syukur kepada Robbnya untuk tidak makan atau berpuasa di luar yang wajib

Susah? Pasti, kalau pengorbanan itu tidak mudah, apalagi pengorbanan mengorbankan hawa nafsu, lagi tidur malam, pulasnya mengorbankan nafsu tidurnya untuk shalat malam, susah ? Banget, lagi asyik-asiknya makan lalu istirahat makan susah ? 

Susah banget, karena susah itulah Reward pahala Allah tidak tanggung tanggung, pahala puasa itu sampe Allah sendiri tidak menjelaskan “nominal angka” tapi Allah bilang “Puasa itu untukKu” seakan-akan Allah berkata “Aku punya hitungan sendiri untuk hambaKu yang mau nahan nafsu makannya” 

Berbagi :