*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Allhamdulillah ala kulli hal

Kapan orang paling sering bersyukur kepada Rabb nya? Apakah itu ketika doa terkabulkan, atau ketika semua berjalan baik sesuai harapan, Atau saat menerima berbagai kejutan, waktu sembuh dari sakit ?Mari kita bertanya, di saat kapan rasa syukur itu benar-benar kita nikmati hingga tubuhpun basah oleh airmata

Betapa seringnya kita hanya mampu berucap syukur tanpa tahu bagaimana mengaplikasikan rasa syukur. Bersyukur seringkali hanya berkaitan dengan keadaaan dan kondisi kemudahan yang Allah berikan. Namun kita sering kesulitan bersyukur di kondisi sulit dan berat. Dan setelah kesulitan itu berakhir, berbagai cobaan berlalu, kita lupa bahwa dibalik kemudahan adalah ujian dari cara bersyukur.

Mengucap syukur tidak hanya berdasarkan pada jumlah berkat dan berkah yang di terima, tetapi lebih pada cara kita memelihara, bersiap diri menjadi penyambung tangan Allah untuk menyentuh kehidupan orang lain. Mungkin kita sudah lama menjadi orang pelupa, mungkin pula hati dan jiwapun hampir mati dari rasa kemanusiaan. Dengan menitipkan secuil kesulitan, atau sentilan peringatan, telah membangunkan kita dari mimpi panjang bahwa ada banyak kisah pilu di luar sana menunggu sentuhan kita, bahwa saat ini kita masih berada di atas tanah dan bersiap bekal sebelum kembali ketanah.

Yah, terlalu banyak hal yang harus di syukuri, termasuk ketika saya menulis artikel ini, atau anda sempat membacanya. Sama-sama kita masih menikmati tangan dan mata ini untuk mengejar ketinggalan-ketinggalan untuk berbagi cerita dan tulisan. Biarkan saja lisan ini tak mampu lagi berucap apa, semoga hati tetap bisa merasa, meraba bahwa tanpa Allah kita tak bisa apa-apa. Hidup hanyalah sebuah perjalanan, berhenti di suatu tempat lalu pergi lagi

Alhamdulilah, syukuri setiap detik kehidupan yang masih terhamparkan, syukuri sedikit rejeki yang Allah titipkan, mungkin hari ini jatah yang IA titipkan tak sebesar harapan, mungkin hari ini sesuatu / seseorang itu belum menjadi milik kita. Bersyukur kita bertemu orang-orang yang tak pernah kita undang kehadirannya, bersyukur atas segala kondisi fisik meski mungkin tak sesehat sedia kala. Allah memerintahkan kita untuk tidak berputus asa, namun meminta kita untuk bersabar dalam kebaikan. Mendekatlah kepada Allah, mungkin diri kita sudah terlalu jauh dari-Nya. IA tidak membutuhkan ibadah hamba-Nya, sesungguhnya kitalah (manusia) yang butuh dengan Allah

Allah telah menyediakan semesta ini tanpa harus berbayar, semua gratis, bahkan Allah masih juga memberikan bayaran atas jerih payah kita selama di dunia. Tinggal kita yang memilih, bayaran syurga atau neraka. Sungguh sejatinya kemenangan bukan saat hidup didunia tapi bagaimana kita berakhir

Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan:

النفوس لا تترك شيئا إلا بشيئ، ولا ينبغي لأحد أن يترك خيرا إلّا إلى مثله أو إلى خير منه

"Jiwa manusia tidak bisa meninggalkan sesuatu kecuali mengganti sesuatu tersebut dengan sesuatu yang lain. Maka hendaknya seseorang tidak meninggalkan sebuah kebaikan kecuali dia berpindah kepada kebaikan lain yang semisalnya, atau kepada kebaikan lain yang lebih utama."

Allhamdulillah ala kulli hal - semoga kita semua dalam kebaikan Allah. AAmiin

Edisi revisi

Posting Komentar untuk "Allhamdulillah ala kulli hal"