*6
Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips - Trik dan Nasehat Pernikahan



Membangun sebuah rumah tangga berawal dari sebuah komitment, komitment antar pasangan, komitment pada Tuhan di saat Ijab Kabul, dan komitment untuk menyatukan dua keluarga. Komitment  diawali dari sebuah pertemuan dua hati yang ingin menyatu, menyempurnakan ibadah dalam bentuk pernikahan. Sejak awal pernikahan saja, pasangan yang sudah terikat dalam tali pernikahan, telah diberikan rambu-rambu dan norma-norma agar sesama pasangan saling menghargai keberadaannya, saling menghormati hak dan kewajibannya, saling memberi dan menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing
Ibarat membangun sebuah rumah, tentu butuh pondasi (iman)yang kuat, tiang penyangga yang dilapisi saling percaya, dan atap yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang, serta saling komunikasi sebagai perekat bangunan supaya tetap kokoh berdiri. Menikah, hidup bersama dalam jangka panjang, bahagia atau tidak tergantung bagaimana kita membangunnya. Bahagia tidak turun dari langit, akan tetapi diusahakan, dipelihara. Oleh sebab itu ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam membina rumah tangga, yaitu :

1. Iman
2. Komunikasi
3. Saling Percaya
4. Cinta

1. Iman
Dari ke-empat hal tersebut diatas, Islam telah menuntun kita bagaimana cara memilih pasangan hidup. Pentingnya Iman yang menjadi pilihan pertama disebabkan cinta, rupa, harta, mudah sekali mengalami perubahan. Iman berkaitan erat dengan komitmen, kita memilih pasangan karena memang kitalah yang memilih, memilih pasangan berarti memilih juga keluarganya sebagai bagian dari kehidupan kita. Iman penyangga utama bagi utuhnya sebuah rumah tangga, sebab perkawinan selalu melalui proses bersatunya dua hati dua keluarga yang berbeda, bersatu bukan berarti harus sama tapi bersatu untuk saling menghormati dan saling melengkapi.

Perbedaan pria dan wanita, suami dan isteri, ini bukan hanya waktu singkat, tapi berlangsung untuk selamanya. Menikah dengan siapapun, pasti akan menjumpai Perbedaan, karena TUHAN menciptakan PRIA dan WANITA, memang Berbeda. Jadi wajar bila ikatan perkawinan akan selalu diwarnai perselisihan akibat perbedaan. Bukan saja perbedaan pendapat, tetapi juga ketidaksetujuan akibat perbedaan-perbedaan yang lain. Pasangan yang gagal dalam perkawinan pada umumnya menaruh harapan terlalu tinggi bahwa pasangannya akan berubah sesuai keinginannya. Disinilah ke-Iman itu berperan, menjaga hati kita untuk mengingat kembali pada komitmen awal kita untuk menikah.

2. Komunikasi
Tidak ada perkawinan yang tidak bermasalah. Pasangan adalah TEMAN HIDUP, yang indah jika bisa berbagi cerita, dan saling mendengarkan. Rumah akan sepi seperti penjara jika pasangan hanya TEMAN TIDUR, tetapi tidak saling bercerita. Pria tidak kuat telinganya, makanya saat diajak ngobrol malah tidur, tetapi istri sudah hampir tidur diajak ngobrol malah bangun lagi. Wanita perlu makanan buat telinganya, yaitu MENDENGAR. Tetapi banyak istri menderita karena suami itdak suka bercerita, tertutup, ditanya marah, berbicara pendek-pendek secukupnya, sehingga telinga istri kelaparan. Menikah perlu membangun komitmen untuk saling bercerita.

Pentingnya komunikasi suami isteri untuk menghindari terjadinya misskomunikasi atau mengurangi kesalah-pahaman. Pria sering meremehkan hal-hal kecil yang dianggap besar oleh wanita. Komunikasi bukan berarti harus melaporkan semua peristiwa dan keinginan dan bukan pula mengurangi komunikasi dengan cara melakukan kebohongan-kebohongan yang berakibat timbulnya rasa saling tidak percaya. Bicara dari hati kehati dengan mengesampingkan ego dan keinginanan hanya untuk didengar bisa mengurangi konflik.

3. Saling Percaya
Cemburu sering disebut tanda cinta, tapi tak jarang rasa cemburu malah jadi bumerang dalam hubungan. Cemburu berlebihan sering menjadi alasan suatu hubungan menjadi berantakan. Sebuah komunikasi yang terjalin baik, tentunya akan sangat mengurangi ketidak-jujuran dan membuat hubungan suami istri trjalin harmonis. Rasa bosan seringkali melanda saat umur hubungan cinta sudah cukup lama. Namun rasa bosan itu bukan menjadi alasan tepat untuk memutuskan hubungan begitu saja dengan pasangan, apalagi berselingkuh. 

Selingkuh memang nikmat, maka banyak yang melakukan. Mengairahkan membuat banyak orang ingin mencoba. Selingkuh membuat orang merasa masih laku. Beberapa membalas pasangan yang selingkuh. Namun ... benarkah ini benar? Apakah bisa tidur pulas dan hati tenang?  Agama apapun, pasti mengajarkan bahwa selingkuh adalah dosa, racun maut yang menjalar ke masalah-masalah lainnya. Sebuah perselingkuhan akan menyakiti hati banyak orang, baik hati pasangan yang diselingkuhi, anak-anak, orang tua (keluarga).

4. Cinta
Ibarat tanaman jika dibiarkan tumbuh tanpa pernah dipupuk dan disiram, tentunya akan layu dan mati sebelum berkembang. Cinta juga perlu dipelajari. Jika Anda menganggap cinta saja sudah cukup, maka secara otomatis Anda dan pasangan tak akan pernah belajar untuk berkomunikasi dan menyelesaikan masalah. padahal, sebesar apapun cinta Anda, kerikil dalam hubungan tak akan bisa dihindari. Namun ketika badai dahsyat yang menguji cinta Anda bisa dilewati, maka ikatan Anda dan pasangan makin kuat. Oleh karena itu, jangan jadikan perasaan cinta Anda alasan untuk berhenti belajar dan mengenal pasangan lebih dalam.

Setiap orang akan terus berbuat salah, karena sepanjang hidup selalu saja ada hal-hal baru yg harus dipelajari. Tegor kesalahannya tetapi jangan berikan dia cap, jangan menggunakan kata "SELALU" dan jangan membanding-bandingkan dengan orang lain atau pasangan lain. Tegor saja kesalahannya, karena anda mencintai pribadinya. Selesaikan masalah hati, masalah pribadi, buang kekecewaan dan kepahitan, lepaskan pengampunan. 

Kembangkan komunikasi yang baik, dan bicarakan secara terbuka dengan kepala dingin prinsip-prinip yang berbeda, adakan penyesuaian-penyesuaian, asalkan itu bukan dosa. Kalau dosa itu baru prinsip. Pasangan anda bisa berubah ketika dikasihi bukan dituntut untuk berubah, apalagi diserang pribadinya dan direndahkan

Keluarga Bahagia tidak turun dari langit tetapi dibangun. Pernikahan yang harmonis adalah media bagi pertumbuhan bagi anak-anak. Hidup adalah ujian, suami/isteri, anak, harta,dsb..semuanya adalah ujian. Kita harus kuat, tabah, tulus dan membutuhkan PENCERAHAN setiap hari. (semoga bermanfaat - resource my parents + inspirasi pernikahan)

Posting Komentar untuk "Tips - Trik dan Nasehat Pernikahan"